Li Hongtian

Dalam dunia fantasi di mana para pendekar dapat membelah gunung dan sungai kecil hanya dengan melambaikan tangan mereka dan memecahkan sungai dengan tendangan, terdapat sebuah restoran kecil yang berkarakter seperti ini.													
Restoran itu tidaklah besar, namun disanalah tempat di mana orang-orang hebat akan datang.													
Di sana, kamu dapat mencicipi nasi goreng telur yang terbuat dari telur burung pheonix dan nasi darah naga.													
Di sana, kamu dapat minum arak kuat yang difermentasi dari buah jeruk dan air dari mata air kehidupan.													
Di sana, kamu dapat mencicipi daging barbercue dari hewan buas roh tertinggi tingkat sembilan bertabur lada hitam.													
Apa? Kamu ingin menculik sang koki? Hal itu tidak akan terjadi, karena ada seekor dewa hewan buas roh tingkat sepuluh, Tuan Anjing, yang berbaring di pintu masuk.													
Oh, sang koki juga memiliki asisten robot yang pernah membunuh manusia dewa tingkat sembilan dengan satu tangan dan kelompok wanita gila yang perutnya telah ditaklukkan.													

Vermillion

Seni Memasak dari Dunia Lain

OnGoingWhy

CatatoPatch

Istana kekaisaran dari Kota Kekaisaran. Hal Utama.

Ji Chengxue berpakaian jubah kekaisaran, kedua tangan berada di belakang punggungnya, mata disipitkan, dan dia membawa senyum senang ketika melangkah ke dalam Hal.

Suasana hatinya sedang baik, karena dia akhirnya dapat merasakan masakan Pemilik Bu setelah menunggu sekian lama. Dengan perut yang telah dipuaskan, pikirannya tentu saja cerah. Pada kenyataannya, dia merasa seperti sedang melayang di udara ketika dia berjalan.

Banyak kasim dalam Hal, menyaksikan langkah-langkah kaki tanpa henti Ji Chengxue yang pasti dan penuh kesenangan, tidak dapat menahan diri untuk menutupi senyum di wajah mereka.

Kini karena Ji Chengxue telah menjadi Kaisar, biasanya pada wajahnya menunjukkan ketenangan yang tegas dan kemuliaan yang terhormat di depan semua orang sejak pelantikannya. Namun perilakunya hari ini jarang terlihat, dengan mudah membuat para kasim tergelitik, yang berjuang menyembunyikan senyuman mereka.

Datanglah ke Sana Pagi-pagi, Jika Tidak akan Ada Antrean