Li Hongtian

Dalam dunia fantasi di mana para pendekar dapat membelah gunung dan sungai kecil hanya dengan melambaikan tangan mereka dan memecahkan sungai dengan tendangan, terdapat sebuah restoran kecil yang berkarakter seperti ini.													
Restoran itu tidaklah besar, namun disanalah tempat di mana orang-orang hebat akan datang.													
Di sana, kamu dapat mencicipi nasi goreng telur yang terbuat dari telur burung pheonix dan nasi darah naga.													
Di sana, kamu dapat minum arak kuat yang difermentasi dari buah jeruk dan air dari mata air kehidupan.													
Di sana, kamu dapat mencicipi daging barbercue dari hewan buas roh tertinggi tingkat sembilan bertabur lada hitam.													
Apa? Kamu ingin menculik sang koki? Hal itu tidak akan terjadi, karena ada seekor dewa hewan buas roh tingkat sepuluh, Tuan Anjing, yang berbaring di pintu masuk.													
Oh, sang koki juga memiliki asisten robot yang pernah membunuh manusia dewa tingkat sembilan dengan satu tangan dan kelompok wanita gila yang perutnya telah ditaklukkan.													

Vermillion

Seni Memasak dari Dunia Lain

OnGoingWhy

CatatoPatch

"Misi sementara: pergi ke Rawa Roh Misterius dan rebut tambang utama besar sumber kristal. Sebagai tambahan, tuan rumah harus menemukan harta karun tersembunyi dan menggunakan harta karun tersebut untuk memasak masakan. Hadiah misi: dua puluh persen kenaikan kultivasi energi murnimu."

Suara sistem yang serius dan bersungguh-sungguh menggema di dalam pikiran Bu Fang. Karena dia telah mengantuk, suara ini seperti bunyi alarm yang berbunyi di dalam kepalanya ketika dia setengah tidur. Suara ini mengejutkan Bu Fang dan hampir menyebabkan dia terjatuh dari kursinya.

Dia membuka mata yang masih sedikit kosong dan menjulurkan tangannya, menggunakan tangan itu untuk menepuk dadanya, dan air mukanya menjadi suram.

"Sistem, lain kali kamu mengeluarkan misi, beri saya peringatan sebelumnya! Jika kamu muncul dan berbicara dalam kepalaku tiba-tiba, kamu akan membuat saya ketakutan setengah mati."

Bu Fang mengomel dengan rasa tidak senang setelah dia menenangkan diri.

Tuan Rumah, Mohon Taklukkan Blacky