Li Hongtian

Dalam dunia fantasi di mana para pendekar dapat membelah gunung dan sungai kecil hanya dengan melambaikan tangan mereka dan memecahkan sungai dengan tendangan, terdapat sebuah restoran kecil yang berkarakter seperti ini.													
Restoran itu tidaklah besar, namun disanalah tempat di mana orang-orang hebat akan datang.													
Di sana, kamu dapat mencicipi nasi goreng telur yang terbuat dari telur burung pheonix dan nasi darah naga.													
Di sana, kamu dapat minum arak kuat yang difermentasi dari buah jeruk dan air dari mata air kehidupan.													
Di sana, kamu dapat mencicipi daging barbercue dari hewan buas roh tertinggi tingkat sembilan bertabur lada hitam.													
Apa? Kamu ingin menculik sang koki? Hal itu tidak akan terjadi, karena ada seekor dewa hewan buas roh tingkat sepuluh, Tuan Anjing, yang berbaring di pintu masuk.													
Oh, sang koki juga memiliki asisten robot yang pernah membunuh manusia dewa tingkat sembilan dengan satu tangan dan kelompok wanita gila yang perutnya telah ditaklukkan.													

Vermillion

Seni Memasak dari Dunia Lain

OnGoingWhy

CatatoPatch

"Perubahan? Apa 'perubahan' yang kau maksud?"

Yang Meiji terkejut dan melihat dengan bingung ke arah gambar yang muncul dari jimat batu giok.

Ini adalah gambar dari Ahli Alkimia Tiga Awan dari Menara Pil, Guru Xuan Bei.

Guru Xuan Bei terlihat gelisah dan gugup saat ini. Dia tidak meneruskan pembicaraan dengannya, tetapi hanya berkata dingin, "Berhenti bertanya dan cepat kembali. Alam Rahasia Lautan Awan akan terbuka sebentar lagi, dan kamu harus bersiap-siap karena kali ini saya akan membawamu masuk ke dalamnya."

Setelah Guru Xuan Bei mengatakan kalimat itu, gambarnya mulai memudar sebelum menghilang sama sekali.

Yang Meiji tidak punya pilihan lain. Dia hanya dapat melihat Bu Fang dengan minta maaf.

"Saya bermaksud datang ke restoran untuk membantu …. tetapi, sepertinya saya tidak bisa. Orang itu adalah guruku yang terhormat," kata Yang Meiji sambil tersenyum memperkenalkan kepadanya.

Pak Tua Bu .... Saya Benar-benar Senang Saya Mampu Hidup Sampai Melihatmu Sekali Lagi