Li Hongtian

Dalam dunia fantasi di mana para pendekar dapat membelah gunung dan sungai kecil hanya dengan melambaikan tangan mereka dan memecahkan sungai dengan tendangan, terdapat sebuah restoran kecil yang berkarakter seperti ini.													
Restoran itu tidaklah besar, namun disanalah tempat di mana orang-orang hebat akan datang.													
Di sana, kamu dapat mencicipi nasi goreng telur yang terbuat dari telur burung pheonix dan nasi darah naga.													
Di sana, kamu dapat minum arak kuat yang difermentasi dari buah jeruk dan air dari mata air kehidupan.													
Di sana, kamu dapat mencicipi daging barbercue dari hewan buas roh tertinggi tingkat sembilan bertabur lada hitam.													
Apa? Kamu ingin menculik sang koki? Hal itu tidak akan terjadi, karena ada seekor dewa hewan buas roh tingkat sepuluh, Tuan Anjing, yang berbaring di pintu masuk.													
Oh, sang koki juga memiliki asisten robot yang pernah membunuh manusia dewa tingkat sembilan dengan satu tangan dan kelompok wanita gila yang perutnya telah ditaklukkan.													

Vermillion

Seni Memasak dari Dunia Lain

OnGoingWhy

CatatoPatch

"Apakah mereka adalah para pendekar dari Kota Shura Kuno?"

Xiao Changyun, yang sedang duduk di antara para anggota Keluarga Lin, melihat ke arah dua pendekar berjubah merah darah. Mereka perlahan berjalan naik ke panggung dan suara Xiao Changyun dipenuhi keraguan.

Hampir semua orang mengetahui tentang sosok para pendekar yang berbeda dari Kota Shura Kuno. Mereka semua mengenakan jubah berwarna merah darah dan mengeluarkan aura yang amat sangat buruk.

Seorang pendekar Aliran Perguruan Boneka, pria yang terlihat berbahaya berjubah hitam yang air mukanya tidak dapat terlihat dengan jelas, memiliki sepasang mata ungu yang memancarkan cahaya mengerikan. Dia melihat ke arah dua pendekar dari Kota Shura Kuno di tengah arena.

Misha melengkungkan ujung-ujung mulutnya menjadi lengkungan yang sedikit berlebihan. Rambutnya berkibar ditiup angin yang bertiup ke jubah mereka dan menyebabkan jubahnya berkibar tanpa henti.

Kamu Pikir Siapa Kamu?