Pergi untuk Ikut Serta Dalam Turnamen Sambil Membawa Sebuah Papan

Ketika berkas-berkas cahaya dari matahari yang tenggelam menyinari mereka, bayangan kedua pria ini menjadi makin lama makin panjang.

Bu Fang berdiri dan meregangkan tubuhnya ketika dia bersiap untuk menutup gerbang perunggu di depan restoran. Dia sudah siap mengakhiri bisnis hari itu.

Ketika kedua pria menghampiri restorannya dari kejauhan, mereka langsung berjalan ke arahnya. Ketika mereka menginjak bebatuan yang hancur, suara menggeretak menggema dan memenuhi daerah itu.

Pandangan Tong He ringan dan tenang. Rambut merah darahnya berkibar ditiup angin dan pandangannya jatuh pada Bu Fang. Lebih tepatnya lagi, pandangannya jatuh ke menara yang berada di leher Bu Fang.

Menara itu tidak lain dan tidak bukan adalah Menara Shura.

Tong He menjadi sangat bergairah saat ini. Setelah mencari Menara Shura dalam waktu lama, dia akhirnya mampu melihatnya.