Li Hongtian

Dalam dunia fantasi di mana para pendekar dapat membelah gunung dan sungai kecil hanya dengan melambaikan tangan mereka dan memecahkan sungai dengan tendangan, terdapat sebuah restoran kecil yang berkarakter seperti ini.													
Restoran itu tidaklah besar, namun disanalah tempat di mana orang-orang hebat akan datang.													
Di sana, kamu dapat mencicipi nasi goreng telur yang terbuat dari telur burung pheonix dan nasi darah naga.													
Di sana, kamu dapat minum arak kuat yang difermentasi dari buah jeruk dan air dari mata air kehidupan.													
Di sana, kamu dapat mencicipi daging barbercue dari hewan buas roh tertinggi tingkat sembilan bertabur lada hitam.													
Apa? Kamu ingin menculik sang koki? Hal itu tidak akan terjadi, karena ada seekor dewa hewan buas roh tingkat sepuluh, Tuan Anjing, yang berbaring di pintu masuk.													
Oh, sang koki juga memiliki asisten robot yang pernah membunuh manusia dewa tingkat sembilan dengan satu tangan dan kelompok wanita gila yang perutnya telah ditaklukkan.													

Vermillion

Seni Memasak dari Dunia Lain

OnGoingWhy

CatatoPatch

Sekali lagi, Tentara Shura yang hebat telah tiba. Saat ini, para prajurit sangat dekat ke Kota Kabut Langit!

Setelah beberapa hari tidak ada pergerakan, berita ini langsung menyebar ke setiap ujung kota.

Pagi-pagi sekali, seluruh langit mendung dan berkabut dengan awan-awan hitam tebal. Seperti awal dari badai yang mendekat. Cuaca seperti ini membuat orang-orang merasa gelisah.

Saat ini, atmosfer di Kota Kabut Langit juga sangat tidak bersemangat. Setiap orang terlihat putus asa.

Tentara Shura telah bertindak terlalu jauh …. Mereka telah menghancurkan Kota Langit Cahaya dan mengalahkan Kota Pil Langit. Hal ini, mereka bahkan tidak ingin membiarkan kota terakhir dari Istana Pil. Di tempat ini, mereka ingin meratakan seluruh Istana Pil!

Ini adalah situasi di mana penduduk akan diburu sampai orang terakhir!

Jenis kebencian macam apa yang ada di antara mereka sehingga Kota Shura Kuno harus memperlakukan Istana Pil tanpa rasa kasihan?

Tidak Perlu, Saya di Sini!