Li Hongtian

Dalam dunia fantasi di mana para pendekar dapat membelah gunung dan sungai kecil hanya dengan melambaikan tangan mereka dan memecahkan sungai dengan tendangan, terdapat sebuah restoran kecil yang berkarakter seperti ini.													
Restoran itu tidaklah besar, namun disanalah tempat di mana orang-orang hebat akan datang.													
Di sana, kamu dapat mencicipi nasi goreng telur yang terbuat dari telur burung pheonix dan nasi darah naga.													
Di sana, kamu dapat minum arak kuat yang difermentasi dari buah jeruk dan air dari mata air kehidupan.													
Di sana, kamu dapat mencicipi daging barbercue dari hewan buas roh tertinggi tingkat sembilan bertabur lada hitam.													
Apa? Kamu ingin menculik sang koki? Hal itu tidak akan terjadi, karena ada seekor dewa hewan buas roh tingkat sepuluh, Tuan Anjing, yang berbaring di pintu masuk.													
Oh, sang koki juga memiliki asisten robot yang pernah membunuh manusia dewa tingkat sembilan dengan satu tangan dan kelompok wanita gila yang perutnya telah ditaklukkan.													

Vermillion

Seni Memasak dari Dunia Lain

OnGoingWhy

CatatoPatch

Saat dia melihat ke arah karya agung Bu Fang, Jun Qingxiao agak terbengong. Ketika dia melihat apa yang diukir oleh Bu Fang, pikirannya gemetar dalam sekejap. Dia merasa sekujur tubuhnya merinding dan tercengang di tempat.

Dalam pikirannya, seekor aligator raksasa sedang membuka mulutnya yang besar dan bergerak dengan cepat ke arahnya. Ancaman dari si aligator langsung meletus, membuatnya pucat. Dia harus mundur beberapa langkah ke belakang.

Menakutkan sekali …. Apa sebetulnya benda ini?

Energi mentalnya berfokus untuk memisahkan imajinasi. Sekarang, di depan Jun Qingxiao hanya ada sebuah ukiran aligator terbuat dari lobak berwarna putih seperti giok yang diukir dengan elok, yang diletakkan di atas meja Bu Fang.

Bu Fang meliriknya sedikit dan menyeringai kecil.

"Itu …. Benda apa itu? Bagaimana mungkin benda itu dapat bergerak?" Jun Qingxiao sangat terkejut. Dia menoleh untuk bertanya kepada Bu Fang.

Mengukir Seekor Aligator