Jangan Menindas Dia

Kapal perang ditelan oleh gumpalan awan gelap. Diselimuti kegelapan, aura mengerikan masih tertinggal di udara.

Di dalam awan gelap, satu meja ilahi melayang-layang, terdapat api ilahi yang menyala di atasnya. Api itu berkelip-kelip di kegelapan dan menerangi seluruh kapal perang dalam usaha bertahan terhadap kegelapan.

Kapal perang logam menderu. Formasi-formasi pada kapal mulai berputar dengan cepat, mencoba mengusir awan-awan gelap untuk melarikan diri dari kegelapan.

Orang yang mengawasi kapal perang dari Tanah Suci Matahari Terbit ini adalah pria paruh baya berwajah tegas. Dia adalah keberadaan di pemimpin aliran. Api ilahinya dengan putus asa bertahan terhadap kegelapan, membuat kapal perang waktu untuk bernapas.

Namun, satu sosok lebih tinggi dari tiga meter baru saja mendarat di atas kapal perang, mengguncang seluruh kapal perang. Bagian-bagian logam dari kapal perang bergetar tanpa henti di bawah tekanan.