Li Hongtian

Dalam dunia fantasi di mana para pendekar dapat membelah gunung dan sungai kecil hanya dengan melambaikan tangan mereka dan memecahkan sungai dengan tendangan, terdapat sebuah restoran kecil yang berkarakter seperti ini.													
Restoran itu tidaklah besar, namun disanalah tempat di mana orang-orang hebat akan datang.													
Di sana, kamu dapat mencicipi nasi goreng telur yang terbuat dari telur burung pheonix dan nasi darah naga.													
Di sana, kamu dapat minum arak kuat yang difermentasi dari buah jeruk dan air dari mata air kehidupan.													
Di sana, kamu dapat mencicipi daging barbercue dari hewan buas roh tertinggi tingkat sembilan bertabur lada hitam.													
Apa? Kamu ingin menculik sang koki? Hal itu tidak akan terjadi, karena ada seekor dewa hewan buas roh tingkat sepuluh, Tuan Anjing, yang berbaring di pintu masuk.													
Oh, sang koki juga memiliki asisten robot yang pernah membunuh manusia dewa tingkat sembilan dengan satu tangan dan kelompok wanita gila yang perutnya telah ditaklukkan.													

Vermillion

Seni Memasak dari Dunia Lain

OnGoingWhy

CatatoPatch

Pembuat masalah akan ditelanjangi sebagai contoh untuk yang lain!

Sepertinya ini adalah slogan Whitey.

Ketika Nethery dan yang lain mendengar slogan Whitey, ujung-ujung mulut mereka tidak tahan untuk melengkung ke atas. Mereka melihat ke arah para murid Tanah Suci Mata Air Surgawi dengan bergairah.

Suatu sinar dingin melintas mata keberadaan tingkat pemimpin aliran.

Badan Whitey mulai berubah. Duri-duri muncul dari permukaan kulitnya yang lembut dan menutupi badan Whitey. Duri-duri ini membuat Whitey terlihat sangat mengerikan.

Mata Whitey Pembantai Dewa terpaku kepada senjata Pembantai Dewa di dalam tangan para murid Tanah Suci Mata Air Surgawi.

Namun, senjata Pembantai Dewa itu tidak terlalu menarik bagi Whitey lagi. Dibandingkan dengan senjata Pembantai Dewa yang telah dilahap Whitey baru-baru ini, tingkat senjata dalam tangan mereka tidak cukup tinggi.

Whitey benar-benar mengacuhkan senjata dalam tangan mereka.

Sang Raja Aulian Tiba!