Kepiting Berambut, Jangan Lari!

Bup! Bup!

Duri-duri batu ditembakkan dari jembatan, satu demi satu. Duri-duri itu menusuk daging, membuat darah memercik ke segala arah.

Jeritan menyayat hati terdengar.

Para pendekar Hewan Samudra habis-habisan. Duri-duri batu memiliki kemampuan mengisap aneh yang mampu mengisap semua darah makhluk yang tertusuk, bahkan jiwa-jiwa para korban ditelan. Para pendekar itu tidak bisa melarikan diri.

Jembatan batu itu menghubungkan dua daratan mirip dengan seekor hewan buas serakah. Ia telah mengisap semua darah dan jiwa para Hewan Samudra.

Di kejauhan, Bu Fang meneruskan makan Nasi Darah Naga dengan tumis daging simping. Rasanya enak sekali, dan aromanya sedap.

Dia menghirup Anggur Jalan Pengetahuan Lautan Api Embun Beku, membuatnya merasa bahkan lebih senang.

Bu Fang memandang ke tumpukan mayat yang berserakan di jembatan batu. Jiwa-jiwa, roh-roh, dan energi murni dalam mayat para pendekar Hewan Samudra sudah tidak ada lagi.