Membalas Kejahatan dengan Kebajikan

Seluruh ruangan itu sunyi.

Semua orang saling menatap, tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

'Kamu mengatakan bahwa tubuh fisik pihak lain terlalu lemah baginya untuk memenuhi syarat untuk mengajar seseorang yang memiliki garis keturunan kaisar. Namun, kamu akhirnya menghancurkan hampir semua tulangmu saat mencoba untuk memukul pihak lain. Apa lagi yang harus kamu katakan?'

Banyak tatapan berbalik ke arah pemuda itu, hanya untuk melihatnya terbaring berantakan. Tubuhnya meliuk dengan janggal. Dengan tulangnya hancur sedemikian rupa, dia tidak bisa berdiri.

"Kamu … memenuhi syarat untuk menjadi guru bagi Tuan Muda Tao …."

Air mata mengancam tumpah dari mata pemuda itu.

Belum pernah kejadian seperti itu terjadi padanya sejak dia mulai mengultivasi tubuh fisiknya.