Tendangan Dewa

Lin Fan dipenuhi dengan semangat. Karena orang-orang ini muncul di ambang pintunya atas kemauan sendiri, dia tidak bisa membiarkan kesempatan ini lewat begitu saja.

Namun, hati kecilnya yang rapuh melompat. Dikarenakan, pengalaman yang hilang setelah sekian lama akan digantikan.

"Kau Lin Fan?" tanya Tetua Gu dengan tegas. Tatapan matanya setajam pisau, sepertinya mampu untuk menembus hati seseorang.

Menghadapi tetua, Lin Fan terbatuk, "Benar, aku Yang Mulia. Jadi, apa tujuan Puncak Danding untuk perjalanan ini?"

Dengan ini, Tetua Gu mendengus, "Puncak Danding adalah tempat Sekte Kemuliaan mengultivasi pil. Puncak Tanpa Nama telah menghancurkan aturan lama ini. Aku di sini untuk memberitahumu bahwa kau harus berhenti mengultivasi pil mulai hari ini. Jika tidak, kau akan menanggung akibatnya."

Tetua Gu sesombong yang seseorang bisa. Tidak ada satu pun kelembutan dari kata-katanya. Tidak ada ruang untuk diskusi. Mereka hanya harus menerimanya.