Kota Damai

Raungan yang membawa gelombang suara aneh, menyebar dengan kuat di antara pegunungan dan perlahan menghilang setelah waktu yang lama. Hanya saat inilah, pegunungan, yang tiba - tiba menjadi hening, dengan tenang, kembali mengeluarkan beberapa suara kehidupan.

Di tebing gunung, Xiao Yan seketika memegang lehernya dan terbatuk beberapa kali dengan keras. Setelah itu, ia menelan ludah dengan paksa. Baru kemudian, perasaan seperti nyala api yang membakar di dalam tenggorokannya, sedikit mereda.

"Reaksi yang wajar, kau tidak perlu terlalu khawatir…" Yao Lao tersenyum dan menenangkannya, ketika ia melihat ekspresi yang terdapat di wajah Xiao Yan.

"Uhuk…. Guru. Sudahkah aku berhasil mewarisinya?" Wajah Xiao Yan mungkin memerah karena batuk yang kuat yang hanya sebentar itu, tapi, wajahnya masih dipenuhi kegembiraan saat ia bertanya dengan semangat.