Jantung Perawan Pun Berdetak

Setelah bercakap-cakap dengan kedua pegawai itu, Zhou Zhihe berjalan masuk ke dalam aula bioskop yang menampilkan "Mengejar Mimpi" untuk mengintipnya.

Sekali lihat, dia bisa tahu kalau ada lebih banyak penonton di penayangan malam hari daripada pagi hari. Untuk aula yang bisa memuat sekitar seratus orang, hampir 70 sampai 80%nya terjual.

Berdasarkan pengalamannya bertahun-tahun, dia bisa dengan kasar menilai kalau film ini mempunyai potensi besar untuk menjadi terkenal.

Sayangnya, itu harus bertabrakan dengan film Zheng Kangde ….

Setelah meninggalkan aula bioskop, Zhou Zhihe berpikir selama beberapa saat dan memutuskan untuk menelepon manajer bioskop yang lain untuk mencari tahu.

"Halo, CEO Zhang!"

"CEO Zhou, mungkinkah anda meneleponku larut malam seperti ini mengenai 'Mengejar Mimpi' juga?" Pihak yang ada di ujung telepon lainnya menggodanya.

"Juga? Sepertinya yang lain juga sudah meneleponmu!" Zhou Zhihe mengangkat alisnya.