Thunder World

Semua praktisi di sekitar aula besar tercengang memandang kejadian di depan mereka. Tak pernah mereka membayangkan kalau Mo Luo yang berkuasa itu akan membiarkan Lin Dong masuk ke sana.

"Lord." Pak tua berambut abu-abu itu sontak membuka mulut dan berusaha berbicara. 

Namun sebelum dia mampu menyelesaikan kalimatnya, Mo Luo segera menoleh dan mendelik padanya. Kilau merah berpendar di sepasang matanya yang berwarna merah menyala—cukup membuat pak tua berambut abu-abu itu ketakutan dan segera mengatupkan bibirnya. 

"Aku sudah bilang. Siapapun yang berani memasuki Thunder World akan mati." 

Pandangan Mo Luo perlahan-lahan diedarkan ke banyak praktisi di dalam aula. Suaranya yang bernada acuh membuat kulit kepala mereka mati rasa. Tapi, tidak ada seorang pun yang berani membantah. Bahkan trio Huo Yuan yang sekarang memperlihatkan ekspresi suram, tidak berani membuka mulut. 

"Aku juga mau masuk." Mu Lingshan mengerucutkan bibir mungilnya dan berkata.