Li Jianlin

Itu hanyalah sebuah mimpi …

Mimpi yang terasa sangat nyata.

Wanita itu merasa sangat sedih seolah-olah bayinya benar-benar telah meninggalkan dirinya.

Ye Qianqian memeluk Shen Zhilie dengan lembut, dia ingin mengatakan sesuatu tapi tenggorokannya serasa tercekik dan suaranya tidak dapat keluar.

Dirinya nyaris tak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Shen Zhilie menatap Ye Qianqian dengan cemas lalu mencium istrinya dan kemudian menyeka air matanya dengan hati-hati dan lembut.

Ye Qianqian hampir tak dapat menyembunyikan kenyataan bahwa dirinya sedang berada di ambang kehancuran dan akhirnya dia menangis tersedu-sedu.

"Cep, cep," kata Shen Zhilie berusaha menghibur istrinya, pria itu merasa seolah-olah hatinya diiris-iris menjadi beribu-ribu keping. "Tidak apa-apa. Dia akan kembali pada kita cepat atau lambat." kata Shen Zhilie.