Ke Jiusi

Dia melangkah ke atas mimbar batu yang terletak di atas puncak keempat. Dari kejauhan, bagian gunung ini tampak tajam dan runcing, tetapi pada kenyataannya, itu datar.

Puncak itu seperti sebuah alun-alun besar, dikelilingi oleh sembilan kuali besar, semuanya tertutup oleh celah. Di tengah-tengah semua itu terdapat sebuah peti mati kayu. Peti mati itu tanpa tutup, dan diukir, bukan dengan simbol sihir, tetapi dengan penggambaran kuno awan dan binatang yang baik. Ada juga gunung dan sungai, bahkan langit berbintang yang luas.

Pada pandangan pertama, ukiran itu tampak sangat rumit, tetapi setelah diperiksa lebih dekat, seseorang dapat menemukan kesederhanaan di dalam kerumitan itu.

Ukiran itu memberi seseorang perasaan yang tak terlukiskan tentang kontradiksi dan harmoni.

Meng Hao mendekati peti mati dan, mendekati sisinya, melihat ke dalam. Peti itu kosong. Tidak ada mayat. Tidak ada yang tersisa. Tidak ada apa pun.

Tidak ada tubuh inang di sini.