Saling Memanggil Dengan Sebutan “Saudara.”

"Huh! Apakah si bajingan bernama Ye Yuan itu berpikir kalau dirinya tak terkalahkan? Di Arena Asura ini, bahkan naga pun harus merangkak!" Lu Licheng berkata sambil mendengus sinis. 

Di Arena Asura memang banyak petarung jenius. Di antara petarung yang memiliki ilmu Pernyataan Pembunuhan Masal Bumi, siapa yang tidak hebat? Mereka memiliki kekuatan yang melebihi petarung di tingkat yang sama. 

"Si bocah itu paling tahu kalau dia kena masalah. Setelah meninggalkan Toko Asura, dia langsung memilih untuk mengasingkan diri dan tidak keluar untuk bertanding di tingkat kedua," kata anak buah Lu Licheng. 

"Huh! Mungkin dia tidak bergerak hari ini tapi siapa tahu apa yang akan dia lakukan besok. Laporkan padaku kalau dia masuk ke pertarungan di level kedua. Aku ingin dia mencicipi bagaimana sebenarnya kekejaman yang ada di Arena Asura." 

"Baik, Yang Agung! Hanya saja....." 

"Kalau memang ada sesuatu katakan saja. Jangan hanya menggumam seperti itu..."