Di luar Menara Pil, seorang anak muda berjalan naik untuk memberi salam. Ning Siyu langsung ikut menyapanya sambil tersenyum begitu dia melihat kedatangan orang ini.
"Haha, Kakak Kedua, apa kau dihukum oleh Guru lagi?"
Dia adalah kakak kedua Ning Siyu bernama Ding Xun. Seorang Dewa Tabib Bintang empat!
Ding Xun tertegun dan menjawab, "Bagaimana kau tahu?"
Ning Siyu tersenyum sumringah. "Kondisi energi murni dewamu tidak stabil. Meski hanya sekilas, aku tahu kalau kau terlalu banyak menggunakan api dewa. Guru menghukumku untuk berlatih mengendalikan api seratus kali kan?"
Ding Xun cemberut. "Adik, kau masih punya waktu untuk mengkhawatirkanku? Sebaiknya kau mengkhawatirkan dirimu sendiri! Kau sudah keterlaluan kali ini!"
Ning Siyu tersenyum nakal. "Kakak Kedua, bagaimana kalau kita bertaruh?"
Ding Xun menjawab dengan curiga, "Kau, ide apa lagi yang ada di kepalamu?"