"Ya ampun, apinya sudah mengenai alismu tapi kau masih ingin minum arak?" si pelayan restoran berkata dengan nada mendesak.
Ye Yuan tersenyum dan menepuk pundaknya.
"Aku sudah dikepung jadi tidak bisa melarikan diri sekarang. Kita harus benar-benar menikmati hidup dan tidak boleh melewatkan gelas anggur emas memantulkan sinar rembulan sendiri. Ayo, bersulang!"
Selesai berbicara, Ye Yuan mendentingkan gelasnya dengan si pegawai restoran dan menegaknya sekali. Bagaimana mungkin si pelayan restoran ini punya keinginan untuk minum? Dia sangat bingung sekarang.
Dia berharap kalau Ye Yuan akan lari, tapi dia lebih takut kali ini karena pasukan yang mengepung Penginapan. Aura mereka saja sudah membuat orang ambruk. Tangan yang memegang cangkir anggur gemetar tanpa henti, sehingga membuat anggurnya tumpah. Dia tampak sangat ketakutan.
Begitu pasukan ini bergerak, seluruh Penginapan Angin Jernih akan berubah menjadi abu.