Jing Wuhen

Di sebuah zaman ketika Prefektur Ilahi dari Laut Timur berada dalam ambang kehancuran, Emperor Ye Qing dan Sang Agung Donghuang muncul untuk menyelamatkan zaman itu dari kehancuran. Dibawah pemerintahan Emperor Ye dan Sang Agung Donghuang, tidak hanya para Prefektur telah bersatu, bahkan bangsa-bangsa dan raja-raja berhasil mereka kendalikan. Namun legenda kehebatan kedua pahlawan ini berubah akibat sebuah misteri. Yaitu kematian Emperor Ye yang tiba-tiba, dilanjut dengan hilangnya nama Emperor Ye Qing dari seluruh buku-buku sejarah. Segala patung dan gambar dari Emperor Ye dihancurkan dan tak seorangpun boleh menyebut namanya. Hanya legenda Sang Agung Donghuang saja yang terus berlanjut.
 
Lima belas tahun kemudian, seorang anak laki bernama Ye Futian memulai sebuah perjalanan untuk menemukan jati dirinya yang sesungguhnya. Kini, akan muncul sebuah legenda baru — Legenda Ye Futian akan menjadi legenda yang dicatat oleh segala buku sejarah.


Legenda Futian

Kobaran api yang terlihat seperti aliran lava bergejolak dan mengeluarkan suara keras di Sungai Merah, serta membentuk deretan gelombang raksasa.

Gelombang berwarna merah menyala itu menerjang ke arah Istana Regional dan tepi sungai. Namun, semua orang tampaknya benar-benar tidak menyadari hal tersebut. Tatapan mata mereka tertuju pada tongkat bintang yang diayunkan tepat di atas bagian pusat dari Sungai Merah.

Tongkat itu tampaknya juga memukul hati para penonton.

Ye Futian benar-benar menepati kata-katanya.

Hanya ada satu di antara mereka yang bisa masuk ke dalam Istana Regional.

Ye Futian telah mengalahkan Xing Kai.

Sang pemenang telah membunuh pihak yang kalah.

Kemarahan Pelayan Kesembilan