Jing Wuhen

Di sebuah zaman ketika Prefektur Ilahi dari Laut Timur berada dalam ambang kehancuran, Emperor Ye Qing dan Sang Agung Donghuang muncul untuk menyelamatkan zaman itu dari kehancuran. Dibawah pemerintahan Emperor Ye dan Sang Agung Donghuang, tidak hanya para Prefektur telah bersatu, bahkan bangsa-bangsa dan raja-raja berhasil mereka kendalikan. Namun legenda kehebatan kedua pahlawan ini berubah akibat sebuah misteri. Yaitu kematian Emperor Ye yang tiba-tiba, dilanjut dengan hilangnya nama Emperor Ye Qing dari seluruh buku-buku sejarah. Segala patung dan gambar dari Emperor Ye dihancurkan dan tak seorangpun boleh menyebut namanya. Hanya legenda Sang Agung Donghuang saja yang terus berlanjut.
 
Lima belas tahun kemudian, seorang anak laki bernama Ye Futian memulai sebuah perjalanan untuk menemukan jati dirinya yang sesungguhnya. Kini, akan muncul sebuah legenda baru — Legenda Ye Futian akan menjadi legenda yang dicatat oleh segala buku sejarah.


Legenda Futian

Paviliun String berdiri di bagian tepi gunung, tepatnya di atas lempengan batu di antara lautan awan.

Ye Futian sedang duduk bersila di tempatnya, sambil bermain musik. Saat alunan musik bergema di udara, setiap nada yang dimainkan mirip dengan nyanyian burung phoenix. Terdapat cahaya suci yang menyilaukan menyertai setiap nada musik tersebut. Jika seseorang berada di sini, mereka pasti salah mengira bahwa itu adalah nyanyian dari burung phoenix.

Suara guqin yang dimainkan terdengar seperti nyanyian burung phoenix. Nada-nada musik itu mengelilingi tubuh Ye Futian, dan di atas langit, terdapat ilusi dari kawanan phoenix, yang berputar-putar di antara langit dan bumi.

Di antara lautan awan, seberkas cahaya suci yang sangat menyilaukan bersinar terang, seperti bayangan seekor burung phoenix yang menari-nari di sembilan langit, tampak indah dan sempurna, seperti sebuah keajaiban tersendiri.

Instruksi