Dibunuh Tanpa Ampun

"Tidak..." Ye Futian belum sempat memberikan tanggapan ketika Beigong Shuang menolak saran ini tanpa ragu-ragu sedikit pun. Dia melanjutkan kata-katanya, "Aku tidak akan kembali." "Shuang'er," ujar Beigong Ao sambil menatapnya. Ekspresinya tampak serius.

Di sisi lain, Beigong Shuang memiliki ekspresi yang terlihat sangat keras kepala di wajahnya. Dia menggelengkan kepalanya, tidak memedulikan saran ayahnya sama sekali.

"Senior, bagaimana kalau anda kembali dengannya?" Ye Futian memberi saran.

"Dibukanya Pulau Dewa Timur dapat dianggap sebagai suatu kesempatan yang langka. Selain itu, apakah Pemimpin Paviliun juga akan kembali?" Beigong Ao bertanya pada Ye Futian.

"Aku tidak akan kembali," jawab Ye Futian sambil menggelengkan kepalanya. Dia memandang Beigong Ao dan berkata, "Namun, Nona Shuang telah membuktikan Jalur Agung miliknya. Sebaiknya anda membiarkan dia membuat keputusan sendiri."