Tengah malam, di kamar tidur mewah utama manor…
Ayah Shirley berjalan mondar-mandir dengan muram dan mengeluh pada istrinya. "Ini semua idemu! Kau bilang dengan menyetujui lamarannya dan membiarkan lelaki miskin itu bersentuhan dengan bangsawan, dia akan kehilangan kepercayaan diri dan meninggalkan Shirley secara sukarela. Tapi apa yang terjadi? Dia semakin menempel erat padanya!"
"Aku tak tahu dia sangat tak punya malu!" kata ibu Shirley geram.
Ayah Shirley mendengus. "Kau tak tahu kemanusiaan sama sekali. Lelaki miski seperti dia hanya ingin menjadi bangsawan lewat pernikahan. Semakin kita memberikan semua ini padanya, semakin serakah dia jadinya. Mana mungkin dia mau pergi secara sukarela?"