Hari baru

Hari ini Dimas masuk kerja sebagai Direktur II rumah sakit, tak pernah terbayangkan oleh Dimas dia bakal menjadi Direktur II. upaya nya selama di Paris belajar dan belajar serta mengembangkan teknologi medis tak sia sia.

.

Diparkiran Mobil.

Dimas turun dari mobil, menenteng jas putih dan tas nya. Asyik memainkan telpon, tanpa dia sadari ada sosok cantik disampingnya.

"Handphone Mulu yang di perhatikan dok, cewek cantik di samping di anggurin" ledek Echa

"hahahh, loh kok disini, rencana mau nelpon kamu tapi ternyata udah ada disini aja"

"buat apa nelpon aku dok??? Perhatian sekali lohhh Direktur II ini"

"Kamu lupa hari ini ada jadwal bedah?? kamu itu ya selalu lupain jadwal operasi. pantas aku selalu di lupain terus" Ucap panjang Dimas.

"ya ampun dok, aku lupa. aku duluan ke ruangan ya" Echa mau lari ke ruangannya

Dimas langsung narik tangan Echa, dan Echa jatuh kepelukan nya.

"Kamu mau kemana, pelupa kamu itu harus kamu obati" Echa mendonggak ke arah wajah Dimas.

"Maksudnya dokter apa??" sambil melepaskan pelukannya.

"Kita gak ada operasi, aku hanya bercanda. mangkahnya kalo ada jadwal itu diingat"

Dimas mengandeng Echa masuk ke rumah sakit.

.

.

"ya ampun, pasangan romantis sekali"

"mereka cocoknya"

"aduh, kalo mereka menikah pasti anaknya cantik dan ganteng"

Ucap ketiga perawat yang sedang piket, saat melihat Dimas dan Echa masuk.