Upacara Pembukaan

Hei... Hei... Hei... Perkenalkan namaku Tayou. Kalau ada kesama nama tolong di maklum karena authornya agak tak bermodal. Oke... kembali lagi keperkenalan tadi. Namaku Tayou... Tayou itu artinya apa? tolong cari aja sendiri artinya. Umurku ya... sekitar 15 ke 16 tahun gitu. Bingungkan? Kalau bingung boleh diabaikan.

Banyak yang bilang aku ini cantik. Yang benar saja, mana ada anak lelaki yang suka dipanggil cantik. Aku ini tampan, sepertinya...? Aku ga ragu kok... Tinggiku sekitar 158 cm banyak yang bilang aku imut-imut pendek gitu tapi... Aku sama sekali tidak pendek apalagi imut. Aku pendek itu karena beda sudut pandang saja... terutama untuk orang yang kelebihan tinggi. Cih!! Imut itu karena mereka melihatku dari ketinggian dan kejauhan makanya keliatan imut... eh... aku tidak imut kok! Cih!

Ini semua salah author jahat... membuatku terlihat pendek dan orang-orang disekitarku juga perlu kacamata karena Author yang namanya ga jelas.

Oke... kayaknya kalau aku terus cerita tentang Author kayaknya nih cerita bakal ga nyambung sama judul babnya.

Jadi mulai hari ini aku akan tinggal di asrama dan juga bersekolah disini, tepatnya sekolah swasta yang terletak di kaki gunung kota x. Sekolah ini seperti biasa. Memiliki 2 asrama putra dan putri, dan tentu aja aku masuk asrama putra.

Upacara penerimaan siswa dan siswi dimulai dengan berbagai bisikan dan lirikan-lirikan mau dari orang disekelilingku. Hei... kenapa kok kayaknya diriku jadi pusat perhatian ya... Aku pun memastikan sekeliling... dan kali ini aku tahu kenapa aku menjadi pusat perhatian. Kalian tau??? Saat ini aku merasa seperti isian sandwich. Kalian pasti tidak tau rasanyakan di apit oleh raksasa didepan dan belakang kalian? Entah apa salahku sehingga author nih cerita, yang menempatkanku di posisi yang sangat mengganggu. Ya... Mengganggu pemandangan tepatnya.

Kulihat mahkluk didepanku... Sepertinya Makhluk itu adalah seorang Siswi karena rambutnya yang panjang lurus tergerai, serta memakai rok yang lumayan panjang. mungkin untuk menutupi kakinya yang kepanjangan itu. Kalau kalian mau tanya kenapa tidak lihat mukanya? Kalian tahu? Melihat ujung kepalanya aja leher rasanya pegal... apa lagi liat mukanya rasa tak sampai... Siswi macam apa yang punya tinggi macam pohon bambu kayak didepanku ini.

"Hihihi..." Suara melengking dengan bass khas terdengar dari belakangku yang sedang berusaha melihat muka siswi yang ada didepanku. Tapi tak sampai... Kok gini banget ya... Thor bisa tinggiin badanku dikit ga? Jadi pengen nangis deh...

"Aku baru sadar ada bocah nyelip disini..." Ucap suara bass dari belakangku. Aku melirik keatas kesiswa yang mengejekku tadi. Kulihat seringai dibibirnya. Kenapa ya... kayaknya pengen jitak kepalanya? Uuugh... tapi ga sampe... Apa harus... kulihat sesuatu yang berada dibawah sana... kalau ditendang sepertinya bakal sakit... hehe... Ah... sudahlah fokus sama yang didepan ga usah peduliin yang dibelakang. Akupun menatap kedepan dan... aku lupa ada pohon bambu disini. Cih! Tinggi kok rakus amat.

Upacarapun dibuka semua memperhatikan dengan hikmat pembukaan yang kepala sekolah sampaikan. Sampai akhirnya siswa atau siswi yang memiliki nilai tertinggi saat ujian masuk sekolah dipanggil untuk naik ke atas panggung.

"Selamat pagi semuanya. Harap perhatian semuanya..." ucap Siswa yang berada di atas panggung. Entah kenapa berhenti berbicara begitu lama.

"Perhatian untuk dua orang tinggi yang ada disana... yang dibelakang tolong isi bagian kosong yang ada didepan. Tidak enak dilihat dari sini. Terlihat seperti barisannya tidak rapi dan... berlubang?" ucap sang siswa dengan nilai tertinggi dan berhasil menyentuh hatiku yang ikut kosong dan berlubang juga karnanya. Aku disebut lubang... Kuperhatikan Siswa siswi yang berada didekatku menatapku simpati dan ada juga yang ketawa ketiwi ga jelas. Malangnya nasibku...

"Anak pintar yang ada didepan... Maaf tapi tempat didepanku sudah terisi... Kalau tidak percaya..." Ucap yang dibelakangku tiba-tiba langsung mengangkatku keatas sehingga semua orang bisa melihat diriku. Oh... My... hidupku berakhir disini.

"Lepasin SIALAN!!!!" Teriakku dengan suara yang cukup mengundang lalat-lalat untuk mengerubungiku.

"Lepasin... Hisk..." sudah cukup diriku malu rasanya.

"Baiklah... bisa tolong anaknya dilepas..." Ucap si pintar itu lalu mendeham ketika mendapati aku sudah diturunkan oleh makhluk sialan dibelakangku.

Habis sudah masa tenangku... Thor... Thor... Dirimu dipanggil kok ga jawab-jawab... Thor punya dendam apa sih sama diriku?? Kok gini-gini amat ceritanya.

TBC

---------------------------------

Catatan untuk karakter dari Author:

-Jangan banyak ngeluh.

-Terima aja.

-Jalani Aja.

-Tadi kamu sempat diangkat seharusnya kamu bersyukur bisa merasakan ketinggian walau sebentar.

Author: "Bay-Bay Sampai jumpa di cerita selanjutnya." sambil senyum manis.

Karakter Alias Tayou: "Author kejaaaaam!!!" Tayou pundung dipojokan.

Author:"Maaf kalo ceritanya aneh karena hanya mendengar keluhan dari Tayou. Moga ceritanya menghibur. Makasih juga udah baca cerita ini. Sampai jumpa di cerita selanjutnya. Salam sayang...😚😚😚" langsung pergi menjauh.

Tayou: "Thor! Jangan kacangin Tayou...!" pergi mengejar Author mau lanjut ngeluh lagi depan author.