Ku buka lagi mataku masih sama wajah itu dicermin. Jijik, ingin muntah dan inginku binasakan tapi wajah itu wajah lugu, seorang penurut dan selalu menjalankan amanah terbaik. Ku ingat masih kecilku yang indah, masa abg yang berwarna dan mulai masa remaja tanpa cita-cita yang aku mimpikan. Dibenakku waktu itu hanya ingin menjadi yang terbaik.
"Prak.... "cermin itu ku kulempar dengan bekas make up kacaku
"Ada apa denganku... apa yang sudah aku lakukan.. "gemetar bibirku dan terus mondar mandir
"Menjijikan, memuakkan terlalu berharap.... " teriak ku
Kuliat ditempat tidur ada malaikat kecilku yang tak seharusnya terganggu dengan kebodohanku.
Telepon,sms n wa dihp ku terus berbunyi tanpa satu pun aku jawab.
Ku duduk diruang tamu dan hanya terdiam dengan khayalan melayang.Tatapan kosong pun buyar dengan ketukan pintu dari luar. Seorang laki-laki dan perempuan yang sudah aku kenal walau belum pernah kenal.
Ku buka pintu dan membiarkan mereka masuk tanpa permisi atau pun salam.Mereka terus berkata tanpa cela dan pembelaanku pun tak berarti untuknya.