"Kumala, udah sembuh kah kamu" meme menepuk bahuku.
" Hai, udah lah. Kok tau aku sakit" aku dengan menoleh.
" Gosip recehan aja langsung denger mala, apalagi kamu yang sakit sekantor geger lah " senyum sipul meme.
" Hmmm" hatiku bertanya seheboh gitu tah sampai sekantor dengar dan apa juga mereka tau yang menolongku siapa. Hati terus bertanya - tanya sampai lift berhenti dan aku pun bergegas keluar. Tapi kenapa lantai ini sungguh asing dan meme pun ketawa lebar " lagi melamun jeng mala " goda meme.
" Apa sih meme, ini kan lantak 5 kamu kali yang salah lantai dari tadi sibuk ma hp melulu " aku membela diri karna aku yakin tadi lift menunjukan no 5
" Liat tuh " meme dengan menunjuk angka di atas dinding.
Betapa malunya aku ternyata aku salah lantai dan tanpa berkata dan pamit langsung menyelonong ke tangga darurat diiring ketawa meme yang semakin keras.
" Ada apa denganku " guman ku sambil menuruni tangga ke lantai 3 .
Sesampainya di kantorku,teman-teman kaget dan langsung memghampiri kan hampir semua bertanya, " Kamu udah sehat " dan " Kamu kok udah kerja kumala " dan banyak lagi dan aku hanya diam, bingung mana dulu yang harus aku jawab.
Ku duduk dikursi kerja ku dan mulai membuka komputer. Ku cek hp ternyata notifikasi apapun gak ada. Di hati terbesit, dimana ya doni dan kenapa dia tak menghubungiku. Sedangkan aku sangat-sangat ingin bertemi dengannya dan berharap penasaran dirusuk jiwa paling dalam bisa terjawab.
" Bu kus, abah samsul ada apa kalian mencari ku dan doni kenapa kamu tidak langsung bercerita tentang alasannya " aku hampir menangis dan ku pejamkan mata.