keesokan harinya rayfa kembali ke rutinitasnya seperti biasanya, dari pagi hingga siang hari tepatnya waktu istirahat berjalan dengan baik. namun pada sore hari saat dia hendak pulang ada orang yang tidak di kenal telatnya dua orang laki laki yang ingin mencelakainya, untungnya Dimas tak jauh dari keberadaan Rayfa sehingga sebelum orang orang tersebut melukai Rayfa Dimas berhasil menghentikannya. setelah itu Dimas mengantar Rayfa pulang ke rumahnya. di sepanjang perjalanan pulang Rayfa terlihat masih takut, Dimas pun berusaha menenangkan nya dengan menggenggam tangan Rayfa. akhirnya Dimas sampai di depan rumah Rayfa, Dimas pun mengantarkannya sampai dia masuk.
# Rayfa
rasa takutku selalu ada di benakku, setelah kejadian tadi menimpaku, untungnya tadi ada Dimas yang menolongku, entah apa yang akan terjadi jika Dimas tidak ada di sana, untuk membayangkannya aja aku tidak berani. rasa takut sedikit berkurang saat aku bersama Dimas, karena jika bersamanya aku selalu merasa nyaman, tadi sepanjang perjalanan pun dia menggenggam tanganku, akulun tak ingin melepas genggaman nya, hingga aku sampai di rumah, Dimas tidak mau mampir dulu dan dia langsung pulang setelah aku masuk ke dalsm rumah ku.
# Dimas
setelah aku pulang mengantar Rayfa aku segera menghubungi seseorang untuk mencari tahu tentang orang yang ingin mencelakai Rayfa, aku mengirimkan foto kedua laki laki tadi dan juga nomor plat motor yang mereka gunakan. rasanya sakit saat melihat Rayfa akan di celakai oleh orang orang tersebut, ingin rasanya langsung mengejarnya dan memberinya pelajaran namun aku tidak bisa karena di depanku Rayfa sedang ketakutan dan aku tidak mungkin untuk meninggalkannya sendirian.
setelah 3 jam orang yang tadi aku hubungi memberiku informasi tentang kedua laki laki yang ingin mencelakai Rayfa, mereka memberiku nama, alamat dan pekerjaan mereka dan keberadaannya sekarang. akupun memberikan instruksi untuk mencari tau lebih lagi tentang apa motifnya dan siapa dalang di balik ini semua.
sekarang aku rasanya ingin tahu sedang apa dan bagaimana keadaan Rayfa, akupun memutuskan untuk menelfonnya...
"tuuuut tuuut tuuuut.."
suara yang menandakan panggilanku tersambung
"halo"
"halo ray"
"ia mas" jawabnya
"ray gimana keadaan kamu sekarang apa masih takut" tanyaku
"ia mas masih takut tapi tak sebesar tadi" jawabnya, namun suaranya makin terdengar lemas
"syukurlah kalo begitu" jawabku
"makasih ya mas tadi sudah nolongin aku, untung ada kamu mas aku ngga tau nasibku jika tadi tidak ada kamu" terdengar suara tangus di sela pembicaraannya kepadaku
"sama sama Ray, tolong jangan nangis ya karena aku akan berusaha selalu ada di saat kamu membutuhkanku" aku berusaha menenangkannya.
"ia mas makasih banget mas"
"sekarang kamu istirahat ya, biar besok sudah seger lagi badan kamu dan semoga rasa takutmu semakin berkurang"
"tapi aku ngga bisa tidur mas aku masih takut" jawabnya
"kalo gitu aku temenin kamu dari sini sampai kamu tidur ya"
"eemmm" jawabnya.
##
akhirnya sepanjang malam Rayfa dan Dimas didak mematikan telfonya. setelah lama tak ada suara Rayfa, Dimas berfikir mungkin Rayfa sudah tertidur. dan dia pun meletakan hp nya di sebelah bantalnya dan diapun tidur..
tak terasa aekarang sudah pukul 05.00 Rayfa pun segera terbangun, kemudian dia duduk dan memikirkan sepertinya ada sesuatu yang dia lupakan. setelah berpikir pikir akhirnya dia ingat semalam dia telfonan dengan dimas aampai dia tertidur, diapun lanhsung mencari hp nya dan ternyata ada di samping bantalnya dan langsung membuka hp nya dan ternyata telfon mereka belum terputus
"mas kamu masih di sana" ucap Rayfa
"ia Ray" jawab Dimas
"Ray hari ini kamu libur dulu ya kerjanya, biar kamu istirahat dulu" tambahnya
"tapi mas,,, " sebelum Rayfa selesai ngomong tiba tiba Dimas memotongnya
"udah ngga pake tapi tapian"
"yaudah ya aku mau mandi dulu kamu jangan lupa nanti sarapan"
"iya mas, makasih ya mas"
"sama sama Ray"
setelah telfonya mati Dimas pergin ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian untuk bersiap pergi ke kantor, setelah selesai dia pergi ke bawah unfuk sarapan di meja makan sudah ada menu sarapan yang di siapkan oleh wanita terhebatnya dan wanita yang paling dia sayang dan dia cintai , tapi sebelum ke kantor dia akan bertemu dulu dengan orang yang semalam dia hubungi. sedangkan Rayfa dia juga pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, setelah itu dia pergi ke meja makan dan di sana sudah ada kedua irang tuanya dan juga adiknya..