"Ayah kelak di saat aku sudah dewasa, aku akan menjadi orang yang memiliki kekuasaan yang tinggi. Kemana-mana akan ad orang yang berjalan bersama ku, mereka akan mengikuti perintahku dan melindungi ki dengan baik. Tentu saja ayah dan ibu pun demikian kulindungi". Ujar ian berceloteh kepada ayahnya.
"Wah putri ayah sangat mengagumkan, lalu kau akan meninggalkan tempat ini sayang?". ujar ayahnya
Berpikir "Tentunya tidak ayah, kita akan tetap tinggal di tempat ini, akan tetapi aku akan membangun rumah yang megah disini dan kita akan tetap berada disini dan hidup bahagia". ucap anak itu menghibur ayahnya.
"lalu bagaimana kau akan menjadi orang hebat sayangku?" tanya ayah memnita penjelasan
"Tentu saja aku harus giat belajar ayah, aku akan bekerja keras untuk mencapao impianku aku ingin hidup bahagia bersama kalian selamanya". katanya sambil memeluk ayahnya.
mereka berbincang dengan asyiknya tanpa menyadari bahwa mereka sudah tidak aman lagi. mereka mendengar suara bising dari belakang mereka, keduanya berlari menuju sumber suara namub sayang hal yang tak pantas dilihat olehnya pun ia saksikan dengan mata kepalanya sendiri.
"kalian siapa, apa mau kalian?" Tanya ayah yang khawatir sambil memeluk anaknya.
Istrinya kini tak lagi bernafas, oh betapa sedihnya melihat istri dan keluarganya harus berada dalam kondisi ini.
"Kumohon lepaskan anak-anakku dan akan kulakukan apa yang kalian inginkan" Tuturnya dalam posisi berlutut.
"hahhahaha.... Mudah saja, cukup kau berikan lahan di kota A dan perintahkan kelompok Antrax untuk melepaskan salah satu anak buah kami yang mereka tahan, mudahkan?" ucap ketua Matrix kepadanya.
"Baik. akan aku lakukan, tapi sebelum itu biarkan aku melakukan panggilan telepon dengan bawahanku" ucap Alfa kepada ketua geng Matrix
Ia pun menelpon seseorang dan mengatakan kejadian yang telah menimpa keluarganya. Ia memberitahukan semua yang diinginkan gen Matrix lahan dan pembebasan anggota mereka yang ditahan. Dengan berat hati mereka terpaksa mengabulkan keinginan lawan karna tak mau melihat anaknya terluka. Alfa pun memutuskan komunikasi dan kembali ke dapur tempat mereka berhnding sebelumnya.
"Bagaimana kau sudah menentukan apa yang harus kau lakukan bukan, untuk menyelamatkan gadis kecilmu dan anak laki-lakimu yang kami jadikan sandra" kata ketua geng Matrix dengan tertawa puas.
"Bangsat, kau menculik putraku dan kau baru mengatakannya?" ucapnya dengan penuh kemarahan.
"Hahaaha... tentu saja aku melakukannya jika aku memberitahumu lebih awal maka kau akan mengerahkan bawahanmu untuk menemukan anak mu dan kau akan berbuat curang bukan? Aku sangat tahu akal licik mu itu Alfa" kata Morfin sambil menepuk pipi Alfa
"Kau lepaskan anakku dan akan kulakukan apa yang kau mau sebelumnya, akan kusuruh mereka bergegas dan membawa bawahanmu kemari" kata Alfa dengan tegas
"Hmmm... Baiklah Besok kita akan melakukan transaksinya, kita akan bertemu di gedung sempoa kau bawa anak buahku beserta sertifikat lahan itu dan kubawa putra kecilmu, oh ya kau juga bisa membawa beberapa anak buah untuk menemanimu kesana" tutur Morfin dan keluar dari rumah keluarga Alfa
Alfa dan iana segera mengecek keadaan Istrinya yang tergeletak dilantai, namun sayang ia tak bernyawa lagi kesedihan yang mendalam dirasakan keduanya, betapa tidak orang yang mereka sayangi harus pergi dengan kondisi seperti ini. Alfa segera menelpon keluarganya dan memerintahkan anak buahnya untuk datang membantu dirinya melakukan pemakaman istrinya
Setelah pemakaman selesai ia bergegas bersama bawahannya menuju gedung sempoa dan menitipkan Iana bersama di Pavilium Antrax karna disana lebih aman untuknya
"Iana anak baik, maafkan ayah yang membuatmi dalam keadaan ini. Ayah berjanji akan membawa pulang kak vatra dan kita akan hidup bahagia bersama" ucap Alfa sambil memeluk putrinya
"Baiklah ayah, aku akan menunggu ayah disini tapi ayah berjanji untuk kembali bersama kak Vatra jika tidak aku akan bersedih" ucap Iana sambil terisak
"Diamlah sayang jangan menangis, ayah berjanji akan kembali bersama Vatra, baik-baiklah disini perintahkan kepada pelayan untuk membuat makanan jika kamu lapar yah sayang, ayah berangkat dulu" berdiri dan berbalik menuju pintu
Iana pun melepas ayahnya berangkat untuk menyelamatkan kakaknya. Alfa pun bergegas bersama anggota matrix yang lain berangkat ke gedung sempoa dan membawa bawahan Matrix bersama mereka