3. Hati yang tertegun

Beberapa hari telah berlalu dengan begitu cepat, namun Risha tidak bisa menghilangkan pikirannya dari sosok wanita yang di tolongnya dan anak nya yang tampan itu. meskipun ia telah terluka oleh perkataan pemuda itu namun Risha tidak bisa untuk menghapus ingatannya tentang mereka.

Dilain tempat, Arez sedang duduk untuk sarapan bersama ayah dan ibunya ,,, Arez adalah anak tunggal dari pemilik perusahaan besar di Asia, dan termasuk 5 besar perusahaan yang berpengaruh di dunia ,,siapa yang tidak ingin bersamanya,, hampir seluruh gadis berlomba lomba mendekatinya terkecuali Risha. Dalam suasana sarapan yang begitu hangat ibunya pun berkata "kapan kamu akan memberikan ibu seorang menantu?" Arez pun tersedak dan mengambil gelas yang berisi air lemon dan meminumnya,,, " apakah ibu menginginkan aku menikah?" imbuhnya ,, ibunya menjawab sambil tersenyum " tentu setiap ibu menginginkan hal iti nak,, ibu ingin ada yang mengurus mu dan menemani mu " Arez mulai berfikir sejenak dan ia mengambil telpon genggamnya dan menghubungi wanitanya yang selama ini selama 5 tahun telah menjalin kasih dengannya,, dia langsung berkata "temui aku nanti siang di kantor,, ada hal penting yang ingin ku sampaikan",,, ia pun mendengat wanita yang ada di ujung telponnya menjawab "yeahh,,, baiklah" . Arez pun menutup telponnya dan mengatakan pada ibunya " aku akan memberikan ibu menantu secepatnya" sambil tersenyum ibu nya pun mengutarakan perasaan senangnya "terimakasih putraku,, kau tidak pernah membuat ibu kecewa,, bolehkah ibu meminta bantuanmu?" Arez pun terdiam dan mengatakan "tentu saja,, apa yang ibu inginkan?" memang sedari dulu Arez tidak peenah membantah perkataan ibunya karna ia sangat menyayangi ibunya,, ibunya pun memintanya untuk menghubungi Risha dan memberikannya pekerjaan,, Arez pun terkejut mendengar permintaan ibunya ,, ia lalu berkata "kenapa ibu begitu peduli pada gadis itu?" dan ibunya menjelaskan bagaimana keadaan Risha menurut penglihatannya,, karna saat Risha menolongnya Risha tidak membiarkannya memberikan imbalan dan dia pun yang telah membayarkan biaya Rumah Sakitnya,, dan mendengar penjelasan ibunya Arez pun berkata " aku akan memikirkannya , dan menyuruh orang bagian personalia untuk menghubunginya dan memberinya pekerjaan" . Ibunya sangat berterimakasih dengan keputusan anaknya dan mengutarakan perasaan bangganya kepada anaknya.

Siang hari di gedung tertinggi di kota X,, seseorang mengetuk pintu ruangannya,, dan terdengar suara yang sangat di kenalnya,, yaa,,,,, sosok wanita cantik berdiri di pintu ruangannya,, wanita yang memiliki tubuh yang indah yang berbalut dengan gaun putih yang cocok dengannya wanita itu adalah yang selama 5 tahun ini mendampinginya dialah Leony,, namun selama ini keduanya tidak memiliki waktu untuk memikirkan hubungan mereka karna mereka sama sama sibuk dengan pekerjaannya ,, yah Leony adalah sosok model terkenal di kotanya dan ambisinya untuk Go Internasional sangat besar,, Arez pun sudah biasa dengan kesendiriannya ,, Arez pun mempersilahkannya masuk dan spontan berkata "ibuku menyuruh ku menikah,, apakah kau mau menikah dengan ku?" ia mengatakannya langsung dan tanpa memberikan sesuatu yang romantis,, wanita itu pun menjawab dengan rasa tak percaya yang bercampur jengkel " lagi lagi ibumu,, apakah jika ibumu menyuruhmu terjun dari gedung ini kau juga akan mematuhinya?" Arez sudah menduga jawabannya,, dan berkata "baiklah jika kau berkata demikian berarti kau tidak mau menikah denganku" Leony pun menjawab dengan rayuan" bukan begitu sayaaang,,,, hanya saja aku sedang ada project skala Internasional,, ini adalah impianku sedari dulu,, cobalah untuk mengerti" Arez melihat ke arah wanita yang dulunya dikejar kejar olehnya ia lalu berkata "baiklah,, teruskan pekerjaanmu dan aku akan mencari istri secepat mungkin,, jangan menghentikan ku karna aku sudah meminta mu terlebih dahulu dan kau menolaknya,, silahkan keluar sekarang" Arez berkata dengan perasaan berkecamuk,, bagaimana mungkin seseorang yang menemaninya selama ini tidak mau menikah dengannya hanya karna karirnya,, dia menarik kesimpulan bahwa Leony tidak mencintainya..Leony pun pergi denan perasaan takut ,, ia berfikir bagaimana mungkin pria yang dukunga sangat mencintainya berkata seperti itu kepadanya,, ia lalu memikirkan cara bagaimana supaya Arez tetap mencintainya.