Kabut Hitam

Distrik Baiye seperti kanker yang menyebar di tengah kota, membusuk, hancur, memberontak.

Seiring berlalunya waktu, distrik itu mulai terlihat semakin tidak pada tempatnya di tengah-tengah semua perkembangan yang terjadi di sekitarnya, seperti orang-orang tua yang tidak lagi bisa mengikuti perkembangan zaman.

Aliran lumpur berwarna-warni mengalir menuruni selokan di sebelah jalan, membawa sampah bersama-sama dengannya. Bau busuk meresap ke udara.

"Sejak munculnya celah ruang, bau di Distrik Baiye semakin memburuk," kata seorang pegawai pemerintah berkacamata dengan nada khawatir.

"Lebih buruk bagaimana?" tanya Gao Peng, sambil melihat sekeliling. Dia bisa merasakan bahwa dia diawasi melalui celah dan jendela di beberapa bangunan.

"Tepat di depan," kata pria itu pelan.

Di depan ada hambatan yang menghalangi jalan di luar.