Seorang Prajurit dan Sage

Setelah mendengar suara ini, Gao Peng menginstruksikan Tengkorak Naga untuk turun.

Akar pohon sakura mencengkeram erat ke gunung, dengan beberapa tanaman rambatnya terlihat di lereng gunung. Di bagian pohon sakura yang berakar duduk sebuah kuil dengan atap merah dan dinding putih.

Seorang biksu yang mengenakan jubah abu-abu diam-diam menyapu dedaunan yang jatuh di depan kuil. Ketika biksu itu melihat Gao Peng mendarat dengan menaiki Tengkorak Naga, ia dengan tenang meletakkan sapunya di dinding, lalu membungkuk pada Gao Peng dan berkata, "Silakan tunggu sebentar, Tuan."

Setelah beberapa saat, seorang biksu lainnya yang mengenakan jubah merah muncul untuk menyambut Gao Peng, kemudian Gao Peng membawa Dumby dan Desolion bersamanya ke kuil. Teras itu memiliki pemandangan yang indah. Di sebuah taman yang tenang penuh pepohonan terbentang pasir putih yang melewati lebih dari setengah halaman, beberapa kerikil menghiasi daerah tersebut.