Bahkan Tuhan Membantu (Bagian Delapan)

Sosok yang jangkung itu memasuki rumah.

Lu Yinan meliriknya dengan cemberut.

Setelah Ming Ansheng benar-benar menghilang dari pandangan, sebuah batu besar sepertinya membebani hati Lu Yinan.

"Zhou Shuang sialan," Lu Yinan bergumam pelan dan menendang tanah ketika mengatakannya.

Tendangannya mempunyai kekuatan yang cukup besar sehingga salju berhamburan ke udara.

"Ayah!"

Lu Yinan akan pergi ketika sebuah suara lucu yang akrab membuatnya berhenti.

Matanya menyala saat dia melirik ke halaman. Lu Huanyan kecil berlari ke arahnya.

Lu Yinan merentangkan tangannya. "Yanyan."

Lu Yinan membungkuk untuk mengangkat Lu Huanyan dan memberinya dua ciuman penuh kasih sayang di pipinya.

Dia biasanya tidak menghabiskan banyak waktu dengan mereka, tetapi mereka adalah anak-anaknya. Cinta kebapakan adalah bawaan dan secara naluriah muncul darinya.