Hanya Satu yang Terpilih

Sepasang mata yang dalam dan gelap, hidung mancung, dan bibir tipis seksi yang menggulung ke atas membentuk senyum yang ambigu.

Ia mengenakan kemeja putih sederhana dan celana panjang hitam. Terlihat muda dan penuh semangat, keseluruhan wataknya sempurna dan mengesankan.

Wajah sempurna yang tidak akan pernah dilupakan siapapun yang pernah melihatnya ….

Nian Xiaomu membeku karena syok!

Melihat pria itu melenggang ke arahnya, bola matanya hampir keluar dari rongganya!

Matanya benar-benar tidak menipunya saat ini ….

Itu adalah pria yang tidak meminta maaf ketika menabraknya dan yang bahkan mencuri ciuman pertamanya!

Tidak mungkin! Kenapa ia muncul di sini?

"Tuan Muda!" Sapaan penuh hormat dari Kepala Pelayan seperti petir yang menyambar tepat ke kepala Nian Xiaomu!

T, Tuan Muda ….

Dia Yu Yuehan?

Bos besar yang akan mewawancarainya?!

Nian Xiaomu teringat "konflik" di antara mereka dan menciutkan tubuh mungilnya ke dalam kerumunan, berharap untuk menghilang.

Bagaimana mungkin ia akan lulus wawancara setelah cekcok dengan bos besar?

Seandainya ia tahu, mungkin ia akan mengambil kuenya semalam dan lari sebelum pria itu sempat melihatnya lebih dekat.

Kalau tidak, dia juga bisa terlihat tidak terpengaruh dan dengan santai membiarkannya dengan berkata, "Aku tidak melihat dengan benar, jadi aku pantas untuk ditabrak. Silakan, setelah Anda …."

Nian Xiaomu mempunyai sejuta penyesalan dalam hatinya sekarang!

Tan Bengbeng telah mengultimatumnya. Jika ia tidak lulus wawancara, ia bisa melupakan hidup tenang di bulan mendatang.

Untuk sekarang, ia hanya bisa berharap Yu Yuehan melewatinya dan tidak melihatnya sama sekali.

Benar, Yu Yuehan adalah Presiden Direktur Perusahaan Yu; mengapa dia merepotkan dirinya dengan masalah kecil seperti rekrutmen perawat? Pasti dia hanya lewat saja!

Nian Xiaomu menggumamkan doa dalam hati. Dengan mulut ternganga, dia menatap pria yang sedang berjalan menuju aula vila.

Saat ia berpikir bahwa Yu Yuehan akan masuk ke dalam, pria itu tiba-tiba berhenti dan menoleh ke Kepala Pelayan.

"Apa yang dilakukan orang-orang ini?"

"Tuan Muda, mereka di sini untuk wawancara pekerjaan sebagai perawat Nona Kecil," Kepala Pelayan menjawab dengan hormat.

Perawat yang akan menjaga putri kecilnya?

Yu Yuehan menyipitkan matanya dan berbalik ketika ia hampir sampai ke pintu aula.

Bibirnya yang tipis dan seksi terbuka ketika ia berkata, " Sudah ada yang kau pilih?"

"Ada dua yang cukup bagus. Yang satu bernama Fang Zhenyi, yang satunya lagi Nian Xiaomu. Hasil akademik dan tingkat pengalaman mereka setara. Tuan Muda, mengapa tidak kau putuskan satu di antara mereka?" Kepala Pelayan menyerahkan resume mereka ke tangan Yu Yuehan dan menunjuk ke dua gadis itu selagi ia berbicara.

Ketika Fang Zhenyi mendengar namanya, ia segera bergerak ke depan, mengangkat kepalanya dan melengkungkan punggungnya supaya Yu Yuehan bisa melihatnya.

Ketika tatapan Yu Yuehan berbalik ke arahnya, ada paduan suara desah iri di antara orang-orang.

Ini adalah Tuan Muda Han, pria paling tampan dan terhormat di Kota H.

Bisa menunjukkan wajahmu di hadapannya saja sudah membuat kunjungan ini berharga!

Nian Xiaomu menatap Yu Yuehan yang hampir pergi, tetapi kemudian berbalik. Seketika itu, jantungnya serasa mau copot.

Lalu, ketika didengarnya Kepala Pelayan meminta Yu Yuehan untuk memilih di antara Fang Zhenyi dan dirinya, ia merasa harapannya pupus.

Solusi terbaik saat ini adalah menyembunyikan wajahnya sebisa mungkin. Dengan begini, ia masih memiliki kesempatan 50% untuk mendapatkan pekerjaan itu.

Dengan pikiran seperti ini, bukannya melangkah maju, Nian Xiaomu malah bersembunyi di belakang orang-orang dan dengan berbagai cara berusaha menghindari kontak mata dengan Yu Yuehan.

"Nian Xiaomu? Nian Xiaomu?" Kepala Pelayan memanggil lagi dengan gusar ketika tidak ada respon.

"Tuan Muda ingin bertemu denganmu. Kenapa kau berdiri melamun di sana? Cepat ke sini!"

"…" Nian Xiaomu masih berpikir untuk bersembunyi, tapi orang-orang di depannya telah melangkah ke samping untuk memberikan jalan kepadanya ketika Kepala Pelayan berbicara.

Ketika dia sadar dan mendongak, sepasang mata yang dalam dan gelap sedang menatapnya dingin!