Menolak di Luar, Penuh Kecemasan di Dalam

"…."

Ekspresi dingin di mata Yu Yuehan berdesing lenyap tak berbekas karena kalimat yang barusan diucapkan oleh Nian Xiaomu.

Pria itu menatap Nian Xiaomu dalam-dalam dengan tatapannya yang gelap.

Sepertinya Yu Yuehan ingin melihat menembus seluruh raga wanita itu tepat ke dalam hatinya ….

Ketika Nian Xiaomu melihat bahwa Yu Yuehan masih berdiri tidak bergerak, wanita itu mengerutkan bibirnya sambil meraih tangan Yu Yuehan dan memeriksa lukanya.

"Untunglah, lukanya tidak dalam …." wanita itu bergumam dengan lembut. Menundukkan kepalanya, Nian Xiaomu meniup luka itu dengan perlahan sebelum dengan hati-hati menyeka darah dari luka tersebut dengan selembar serbet.

Wanita itu seakan sedang memegang sekeping harta karun yang rapuh dengan tindakannya yang lembut dan hati-hati itu.

Kelembutan memancar dari setiap tindakan Nian Xiaomu, dan ia memusatkan seluruh perhatiannya pada apa yang sedang dilakukannya.