Noda Satu-satunya

Begitu Tan Bengbeng meninggalkan kamarnya, ia melihat Qi Yan keluar dari kamar tidur utama.

Pria itu bangun pagi sekali dan kelihatannya sudah mandi.

Ujung rambut abu-abunya basah, begitu juga dengan rambut di keningnya.

Pria itu terlihat segar dan siap untuk keluar.

Tan Bengbeng-lah yang akan pergi. Seakan peran mereka telah bertukar.

Ketika Tan Bengbeng tertegun, Qi Yan mendekatinya.

Roda depan dari kursi rodanya nyaris melindas jari kaki Tan Bengbeng. Wanita itu secara naluriah mundur selangkah.

Wanita itu menundukkan kepala dan menatapnya.

"Aku baru mau mencarimu. Kau tidak perlu mengantarkanku, kau hanya perlu memberitahuku bagaimana caranya pergi dari ini. Aku akan pergi sendiri."

"…."

Qi Yan memicingkan matanya dan menatap wanita itu. Ia tidak berbicara dan mendorong dirinya sendiri ke arah pintu.

Sewaktu mereka tiba di pintu, Tan Bengbeng meraih kursi roda pria itu dan kembali berbicara.