Sejak Pandangan Pertama ....

Setelah beberapa lama, Tan Bengbeng akhirnya memaksakan sebuah kalimat keluar dari tenggorokannya, "Kakimu baik-baik saja. Apakah kau berpura-pura cacat? Kau berbohong padaku selama ini!"

"Tidak pernah sekali pun aku mengatakan kalau aku cacat!" Qi Yan melangkah maju ke arah wanita itu dan menjawab dengan marah.

Tubuh tinggi dan ramping pria itu memancarkan kesan menekan yang dominan. Sama sekali berbeda dari sosok usil yang biasanya diperlihatkan oleh pria tersebut di hadapan Tan Bengbeng.

Qi Yan yang berdiri ini tinggi sekali.

Bahkan Tan Bengbeng harus mendongakkan kepalanya untuk menatap mata pria itu.

Wanita itu sedikit gemetar setelah mendengar ucapan Qi Yan.

Ia menggigit bibirnya.

Bayangan apa yang dialaminya sejak awal ketika baru sadarkan diri di pulau terpencil tersebut masih terlintas di benak wanita itu hingga sekarang.

Dari ingatan Tan Bengbeng, Qi Yan memang tidak pernah mengatakan kalau ia cacat.