Seorang Wanita Lebih Penting dari Pria Itu

Shangxin berlari masuk dan memegang bahu Nian Xiaomu dengan kedua tangannya. Belum mulai berbicara saja mata Shangxin sudah memerah.

Ia mendengus.

"Kakak Xiaosi, ia …"

"Tenanglah, beri tahu aku apa yang terjadi." Nian Xiaomu memeluknya dan menepuk punggung wanita itu dengan khawatir ketika melihat Shangxin nyaris tidak mampu berdiri.

Shangxin merasa stress. Ia memaksa dirinya untuk tenang.

Akan tetapi, air mata masih mengalir sewaktu ia berbicara.

"Barusan, Kakak Xiaosi mendapat serangan jantung. Dokter mengatakan kalau kondisinya menurun dengan sangat cepat dan ia mungkin tidak akan bisa melewati beberapa hari ke depan …."

Shangxin sedang berbicara saat ia teringat akan sesuatu.

Wanita itu mengangkat kepalanya dari dalam pelukan Nian Xiaomu dan menyeka air matanya.

Ia bertanya penuh harap. "Apakah Raja Obat sudah setuju untuk menyelamatkan Kakak Xiaosi?"

"…."