Pakaian Dalam Merah Milik Gadis Desa

Binatang buas tersebut menerjang Xiao Rou yang kelihatan putus asa.

Tubuhnya yang mungil gemetar, pada saat itu ia sudah menerima nasibnya sambil memejamkan mata.

Apakah aku akan mati seperti ini? Diterkam oleh kuku yang tajam itu... akankah terasa sakit?

...Oh?

Aku merasa sangat ringan. Apakah ini rasanya mati? Ada yang salah...

Xiao Rou membuka matanya dengan penuh keraguan.

Terlihat sosok kurus yang muncul tiba-tiba di depan Xiao Rou. Orang itu mengenakan selimut yang robek sebagai mantel, dan tanpa disangka, berhasil menahan serangan binatang itu.

Xiao Rou terkejut!

B-bagaimana mungkin?

Orang itu benar-benar berhasil menahan serangan binatang buas itu bahkan dengan punggungnya yang dipenuhi luka parah.

Xiao Rou kemudian teringat kembali pada saat pertama kali ia melihat Xu Que. Ingatannya menunjukkan pemandangan yang mengerikan dimana tubuh Xu Que bermandikan darah. Tetapi sekarang, ia berada di depannya, melindunginya tanpa memperdulikan hidupnya sendiri.

Xiao Rou mengusap matanya yang basah karena tanggisannya.

Warga desa yang tidak sadar dengan lincahnya Xu Que menjadi kaget dan terkagum-kagum.

Bagaimana bisa seseorang yang terluka begitu parah, sanggup menahan serangan binatang yang begitu besar dan ganas itu?

"Roar!"

Kali ini, binatang tersebut mengeluarkan auman yang keras.

Ia mengangkat kedua kukunya ke udara dengan marah sebelum menghentakkannya kembali ke tanah.

Semua orang berteriak kaget dan terkejut.

"Ini benar-benar buruk. Cepat mundur!"

"Boneka kecil, lari!"

"Hati-hati..."

Wajah Xiao Rou berubah sangat pucat. Ia berusaha menarik Xu Que dengan tangannya yang kecil, namun ia sadar bahwa tubuhnya tidak bisa bergerak karena ketakutan.

Xu Que yang yang kurus dan kecil berhadapan dengan binatang buas yang besar. Hal tersebut benar-benar terlihat seperti pertarungan antara yang kuat dan lemah.

Meskipun berhasil menahan serangan pertama dari binatang itu, tidak ada yang percaya bahwa Xu Que benar-benar sanggup melawannya.

Xu Que yang berdiri diam selama ini, mengangkat kaki kanannya dan menendang binatang buas tersebut.

"Thump!"

Tanggisan sakit terdengar setelahnya, mengejutkan warga desa.

Binatang yang besar dan ganas tersebut terhempas ke udara dan jatuh dengan keras sebelum meluncur jauh karena tendangan Xu Que.

Warga desa tercengang.

Satu... Satu tendangan, dan binatang tersebut langsung terhempas? Seberapa kuatkah kakinya?

"Ding! Selamat tuan 'Xu Que', anda berhasil bersikap tangguh. Anda mendapatkan tiga point bersikap tangguh"

"Ding! Selamat tuan 'Xu Que', anda berhasil bersikap tangguh dengan cara halus. Anda mendapatkan lima point bersikap tangguh"

Sistem tersebut berbunyi dua kali berturut, tetapi Xu Que tidak peduli akan poin yang ia dapatkan. Satu-satunya alasan ia berada disana adalah untuk menyelamatkan Xiao Rou.

Karena itu, ia memanfaatkan lima atribut Qi nya dan melancarkan tendangan dengan kekuatan yang luar biasa.

Namun, setelah tendangan itu, kakinya sedikit mati rasa.

Binatang yang terbaring di depannya bukannya lemah, bahkan kulitnya sendiri sangatlah tebal. Satu tendangan yang biasa tidak mungkin dapat membunuhnya.

"Warga-warga, tenanglah, binatang ini akan kukalahkan!"

Xu Que berteriak dan berlari menuju binatang itu, menjepit kepalanya ke tanah, menghajarnya dengan tinju dan tendangan.

Setiap tinju dan tendangan Xu Que juga diperlengkapi dengan kekuatan Qi, sehingga binatang itu meraung kesakitan.

Warga-warga desa yang menyaksikan kejadian ini benar-benar terkejut, beberapa dari mereka bahkan tidak bisa mencerna apa yang sedang terjadi.

Binatang yang tadinya yang besar dan ganas, dihajar sampai tidak berdaya.

Perasaan ini bagaikan menyaksikan seorang pria berbadan kekar dan berotot dihajar sampai tidak berdaya oleh seorang anak kecil. Siapapun akan tercengang menyaksikan ini.

"Ding! Selamat tuan 'Xu Que', anda berhasil mengalahkan Tiger-Ox dan bersikap tangguh. Anda mendapatkan satu poin bersikap tangguh"

"Ding! Selamat tuan 'Xu Que', anda berhasil mengalahkan Tiger-Ox. Anda mendapatkan 1200 EXP"

"Whoosh!"

Setelah sistem selesai berbunyi, Xu Que menghela napas lega.

Ia dengan santai berbaring diatas tubuh binatang itu dan merasakan kekuatan yang diserap oleh tubuhnya. Hal ini dikarenakan pori-pori nya yang terbuka sehingga Qi mengalir kedalam tubuhnya dari segala arah.

Ia merasa menjadi kuat lagi.

"Ding! Selamat tuan 'Xu Que', level anda telah naik! Anda sekarang berada di level 1 pembangunan fondasi."

"Ding! Selamat tuan 'Xu Que', anda berhasil memasuki tahap pembangunan fondasi. Anda mendapatkan 'Big Growth Gift Bag x 1' Setiap kenaikan level, tuan berhak untuk membuka gift bag sekali. Apakah anda ingin melihat isi dari gift bag ini?"

"Ding! Peringatan untuk tuan 'Xu Que': jalur kekuatan anda, telah mencapai titik maksimum, tidak bisa dilatih lagi. Sisa 200 EXP yang anda dapatkan telah disimpan di kolam deposit EXP. Anda diharapkan untuk membeli buku petunjuk tingkat menengah secepatnya."

Xu Que terkejut. Satu binatang buas saja sudah memberiku lebih dari 1000 EXP?

Gila! Ini lebih baik daripada memakan pil EXP! Sepertinya aku harus berlatih di gunung untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi kedepannya.

Setelah mempertimbangkannya, Xu Que memutuskan untuk membuka Big Growth Gift Bag. Tapi tiba-tiba ia merasa bahwa tubuhnya menjadi sangat ringan. Bukan, ia merasa bahwa seseorang mengangkat tubuhnya.

Ia terbangun dan sadar bahwa warga desa yang telah mengangkatnya. Wajah orang-orang dipenuhi senyum bercampur dengan ekspresi kaget mereka.

Mereka mulai bersorak-sorai dan melempar Xu Que ke udara, menangkapnya, dan melemparnya lagi untuk merayakan kemenangannya atas binatang buas itu.

Seorang tetue berteriak dengan suara yang bergetar, "Bagus, bagus, bagus, kita punya seorang pahlawan muda!"

"Adik kecil, kau memiliki kekuatan bagai tuhan! Kau pasti akan sukses di masa depan."

"Benar. Kepala desa tidak salah menyebutnya seorang pahlawan, sebuah bintang keberuntungan dari langit dianugrahkan kepada desa kami!"

...

Ditengah sorak para warga, panggilan Xu Que berubah dari "Boneka Kecil" menjadi "Adik Kecil".

Xu Que membanggakan dirinya dengan sombong, "Saya tersanjung. Tidak ada seorangpun selain aku yang berani berkata begini, tapi binatang seperti itu biasanya aku jadikan sarapan!"

Pow!

Xu Que sekali lagi dilempar ke udara, namun kali ini, ia merasa sangat dingin. Ia sadar bahwa selimut yang ia jadikan mantel tadi telah hilang. Saat ia menoleh untuk mencarinya, ia sadar bahwa beberapa bocah merebut selimut itu dari punggungnya.

Ia dengan panik menutup bagian perutnya dan berkata, "Para warga, tolong tutup mata kalian!"

Semua orang terkejut dan mereka sadar akan kulit Xu Que yang lembut dan halus. Beberapa wanita tersipu malu dan memalingkan muka mereka.

Xiao Rou juga kaget berusaha menutup matanya. Tetapi, ia tidak sengaja melihat sepotong kain merah yang Xu Que gunakan untuk menutup daerah kemaluannya.

Kain merah itu... terlihat tidak asing...

Jahitan kain itu... kenapa... terlihat serupa dengan punyaku?

Ah!

Xiao Rou menyadari satu hal, ia menutup mulutnya dengan tangannya yang kecil, mukanya berubah merah karena malu. Bahkan telinganya juga merah. Ia lalu bergegas pergi dengan malu.

Setelah beberapa saat, warga desa akhirnya membiarkan Xu Que turun.

Salah satu pria berbadan kekar itu mengambil kembali selimut yang dicuri oleh bocah tersebut dan mengenakannya kepada Xu Que. Ia memintanya untuk berhati-hati, jangan sampai terkena demam.

Kepala desa dengan tongkat berjalannya, memberikan perintah untuk membawakan Xu Que pakaian.

Xiao Rou yang tadinya lari, sekarang kembali dengan membawa pakaian berwarna biru muda. Ia menundukkan kepalanya yang mungil, dengan tersipu malu ia menyodorkan pakain itu ke tangan Xu Que. Ia lalu berbalik dan lari tanpa mengatakan sepatah katapun.

Xu Que heran, mengapa Xiao Rou sangat sering canggung dan malu dengannya?

Apakah hatinya tergerak karena aku terlihat gagah dan kuat setelah mengalahkan binatang tersebut? Aiya! Jangan mempermalukan dirimu sendiri!

Sepertinya aku harus bersikap semakin tangguh dan tangguh lagi.

Ditengah kesenangannya, seorang tante menunjuk potongan kain merah yang berada di kemaluan Xu Que dan dengan kaget berkata, "Itu... bukankah itu adalah pakaian dalam yang An Xiu berikan kepada Xiao Rou? Adik kecil, mengapa kamu memakainya?"