Bakat yang Langka

Dua pria dengan rambut beruban sedang berdiri di salah satu area di markas besar Tentara Naga yang Bangkit Kota Chang'an yang terlihat bak aula istana itu. Kedua pria tua yang mengenakan seragam tentara tersebut sedang menenggak sebotol anggur. Jika dilihat sekilas, mereka terlihat seperti raksasa.

Anggurnya terlihat cukup mahal, namun yang mereka makan hanyalah kacang biasa.

Lengan kedua pria itu penuh dengan bintang keemasan. Masing-masing dari mereka membawa sebotol anggur, namun mereka tak peduli dengan orang-orang yang memandang mereka.

Satu-satunya perbedaan di antara kedua orang tersebut ialah ban lengan pada seragam tentara mereka. Satu dari mereka memiliki tulisan Naga yang Bangkit pada ban lengan miliknya, sedangkan seorang lainnya mengenakan ban lengan bertuliskan Hutan Kerajaan.

"Anggur ini tidaklah buruk, kawan lama. Ha ha ha… Tiap botol yang aku minum berarti akan semakin sedikit botol yang tersisa untuk orang lain!" Pria tua dengan ban lengan "Hutan Kerajaan" itu berperawakan tinggi dan kekar. Terdapat bekas luka yang panjang di wajahnya.

Bekas lukanya itu membuatnya terlihat semakin keras.

Pria tua dengan ban lengan "Naga yang Bangkit" memiliki tubuh yang lebih pendek, tetapi ketika ia berdiri berdampingan dengan kawan lamanya yang tinggi dan gagah itu, semangat dan kepribadiannya tidak kalah dari kawannya itu.

"Jadi, kau sadar kalau kau telah menghabiskan botol anggur milikku. Sialan, aku tahu kau sanggup minum banyak, tetapi kau tak perlu datang ke sini untuk minum!"

"Kamu memang ahli dalam berbagai hal, kawan lama, tetapi kamu sangat pelit. Itu sebabnya kamu tak juga bertambah tinggi!" Pria tua yang tinggi itu memukul dadanya dengan bangga saat ia mengolok-olok temannya tanpa rasa sungkan.

Mata pria yang lebih pendek itu membelalak, muncul kobaran api keemasan di sana.

"Apa yang hendak kau lakukan, kawan? Apa kau mencoba untuk membakar sarangmu sendiri? Ha ha ha… Hanya karena orang-orang memanggilmu Kaisar Api, bukan berarti kau harus menanggapinya dengan serius!" Ketika pria tinggi itu berbicara, ia menciptakan pelindung dari air di hadapannya.

Ketegangan di antara mereka berdua membuat semua prajurit di sekitarnya menjadi ketakutan.

Di mata mereka, kedua pria ini adalah wujud yang tak tertandingi. Jika mereka mau, mereka dapat membakar habis semua orang hanya dalam sedetik saja.

Untungnya, pria tua pendek itu berpikir masuk akal. Ia hanya berbalik arah menuju pria yang lebih tinggi itu dan tertawa. "Lain kali, kita minum di tempatmu."

Kata-katanya seperti pukulan bagi pria tinggi itu yang ekspresinya tiba-tiba menjadi panik.

"Hentikan omong kosong ini. Sialan, aku tak tahu apa orang-orang di wilayah timur ini coba lakukan. Mengapa mereka bersikeras menyelenggarakan seleksi bakat?" Pria tinggi itu mencoba mengalihkan topik pembicaraan dengan canggung.

Pria pendek itu tertawa. "Apa gunanya membahas ini? Semuanya akan baik-baik saja selama kita melakukan pekerjaan kita."

"Sialan. Tak ada seorang pun bisa membaca takdir. Suatu saat, binatang buas raksasa sialan itu akan menembus penghalang ruang angkasa!"

"Ketika waktu itu tiba…"

Pria tua pendek itu tak melanjutkan kata-katanya. Ekspresinya keputusasaannya cukup bagi semua orang untuk menebak apa yang ingin ia katakan.

Walaupun ia merupakan salah satu orang terkuat di Tentara Naga yang Bangkit, dengan gelar kehormatan sebagai Kaisar Api, ia terlihat pesimis saat membahas hal tersebut.

"Baiklah, tak ada gunanya membicarakan hal ini. Mari kita melihat pemuda-pemuda itu. Aku berharap akan ada beberapa pemuda yang bertalenta di antara mereka."

Sambil berbicara, pria tua tinggi itu menghadap ke arah layer elektronik yang memenuhi seluruh dinding.

Layar itu memperlihatkan seorang pemuda kasar dengan lencana merah di dadanya. Walaupun lencananya tak terlalu buruk, warna merahnya memancing ekspresi penghinaan di wajah banyak orang.

Pemuda itu hanyalah elit tingkat G.

Mereka telah banyak memiliki elit setingkat itu saat ini, sehingga mereka tak menganggap elit tingkat G sebagai seseorang yang berbakat.

"Pemuda ini terlihat memiliki segudang kepercayaan diri." Pria tua jangkung itu tersenyum saat melihatnya.

Pria tua yang lebih kurus yang dikenal sebagai Kaisar Api itu sedikit menganggukkan kepalanya.

Pemuda itu tiba-tiba saja melambung ke udara, menurunkan kepalan tangannya, dan menghantamkannya tepat ke sasaran seleksi.

Itu adalah Jurus Kera Iblis Pembelah Bumi!

Saat pemuda itu melayang ke udara, ekspresi pria jangkung itu berubah. Ada kecemasan di wajahnya.

Saat kekhawatiran ini muncul, kobaran api menyala di matanya.

Kobaran api itu tidaklah muncul karena Jurus Kera Iblis Pembelah Bumi, melainkan karena pukulan pemuda itu.

Ketika Kaisar Api melihat jurus itu, ekspresinya menjadi sangat senang. Namun, tiba-tiba ekspresinya itu berubah menyeramkan.

Hanya elit tingkat F ke atas yang dapat melakukan Jurus Kera-Naga. Mengapa pemuda ini hanya ditetapkan sebagai elit tingkat G?

Ahli bela diri dengan kemampuan seperti ini seharusnya paling tidak berada pada elit tingkat E.

Duar!

Saat pukulan pemuda itu menghantam sasaran latihan, mata pria jangkung itu berbinar.

Dia terlihat seakan-akan telah menemukan sebuah harta karun langka.

"Luo Yunyang, 2,506 kilo. Luar biasa!"

Suara dari mesin itu terdengar di ruangan.

Pria tua jangkung memencet sebuah tombol dan layar raksasa menampilkan informasi Luo Yunyang.

Ia adalah penduduk Kota Donglu berusia 15 tahun yang berhasil menguasai diagram ketiga dari Lukisan Kera Naga, yaitu Jurus Naga Ekor Badai.

Informasi tersebut terlihat sangat sederhana, namun ketika pria tua pendek itu melihatnya, matanya berbinar-binar. Pemuda ini seorang jenius!

Kedua pria tersebut menduduki puncak kekuasaan tertinggi di dunia ini, sehingga mereka telah melihat banyak orang jenius. Mereka telah bertemu dengan banyak orang berbakat dengan kekuatan lebih dari 2.500 kilo. Mereka bahkan pernah bertemu dengan orang-orang yang telah dipersiapkan oleh klan keluarganya atau sebuah organisasi keuangan untuk mencapai kekuatan 5.000 kilo.

Luo Yunyang masih membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk mengalahkan orang-orang jenius itu.

Namun, mengingat ia baru saja menguasai diagram ketiga dari Lukisan Kera-Naga dan kekuatannya telah mencapai 2.500 kilo, ia benar-benar seorang pemuda luar biasa yang layak untuk dikembangkan.

Bagaimana mungkin seseorang dengan kemampuan seperti ini dinilai sebagai elit kelas rendah?

"Ini tidak benar!" pria tua jangkung itu berkata dengan keras.

Kasiar Api bisa, yang cakap dalam hubungan sosial, memikirkan beberapa kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Ia benar-benar tak menyukai hal semacam ini.

Saat ia memikirkan cara untuk menyelidiki masalah ini, kata-kata kawannya membuatnya terkejut.

Ternganga, ia mengamati arah sasaran latihan yang terbuat dari logam besi dan menyadari adanya retakan kecil yang muncul.

Retakan itu terus membesar hingga akhirnya sasaran itu penuh dengan retakan.

"Betapa cermatnya!" ujar pria tua jangkung. "Sedikit nampak niat sesungguhnya dari Dewa Bela Diri Luo Kai dalam hal ini."

"Tentara Hutan Kerajaan membutuhkan pemuda sepertinya!"

Tatapan Kaisar Api itu bertemu langsung dengan pria tua yang jangkung. Ketika ia melihat retakan pada sasaran, ia terpana.

Jalur Roh Bela Diri merupakan sesuatu yang hanya dapat dipahami saat berada di posisi mereka saat ini.

Hanya seorang jenius yang dapat menguasai sebagian dari semangat ini dalam keadaan yang tepat.

Namun, orang-orang jenius itu tak akan bergabung dengan Tentara Naga yang Bangkit. Mereka akan menerima pelatihan dengan tingkatan yang lebih tinggi…

Seseorang yang dapat memahami Jalan Roh Bela Diri telah muncul pada seleksi kali ini. Mungkin ia hanya mengerti sebagian, tetapi ia adalah pemuda paling berbakat di seleksi kali ini.

Orang seperti itu merupakan anugerah dari kayangan untuk Tentara Naga yang Bangkit.

"Jangan pernah bermimpi untuk mengambil personil Tentara Naga yang Bangkit!" Teriak Kaisar Api dengan tegas.

"Ha ha ha… Dulunya, tak perlu ada diskusi mengenai hal ini. Namun, kau telah melihat sendiri kalau pemuda ini adalah elit tingkat G. Menurut peraturan Da Alliance, ia harus dikirimkan ke tempat lain.

Pria tua itu tertawa terbahak-bahak ketika mendengarnya. "Aku menyukai pemuda ini. Aku akan membimbingnya dan membuatnya paling menonjol di kemiliteran!"

Telapak tangan Kaisar Api memukul meja dengan keras. Sekali lagi, kobaran api terpercik di matanya dan bergoyang di udara bak ular piton.

"Tidak artinya tidak, dasar pria tua. Jika kau berani melawanku dalam hal ini, kau tak akan minum anggur milikku lagi."

"Tak masalah. Aku lebih menginginkan pemuda itu daripada anggurmu!" pria itu tak tampak ketakutan sedikitpun. Bahkan mimik wajahnya tak berubah sama sekali.

Rupanya, ia sering mendengar ancaman semacam ini di masa lalu.

Tiba-tiba saja, terdengar bunyi tit sebanyak tiga kali. Ketika mereka mendengarnya, kedua pria tersebut mengalihkan pandangannya ke arah layar,

Gambar Matahari Merah, Kepalan Tangan, dan Beruang Marah muncul di layar tersebut.

Walaupun lencana-lencana ini tidaklah besar, mereka terlihat sangat jelek.

"Komandan, ketiga pasukan ini telah menandai Luo Yunyang!" seorang pria paruh baya berwajah galak melaporkan.

Walaupun ada resiko ia akan menghadapi kemarahan Kaisar Api, pria itu terlihat tetap tenang.

"Sialan. Dasar kurang ajar! Cepat umumkan kalau pemuda itu milik kita!"

Walaupun ia telah dimarahi, ekspresi dari pria paruh baya itu tak berubah sedikitpun. Saat ia hendak berbicara lagi, lambang lain muncul di layar.

Itu adalah Naga Raksasa Bertanduk Ganda!

"Beraninya kau, pria tua! Kita tak lagi memiliki hubungan apapun. Cepat pergi dari sini!" Kaisar Api sangat marah.

Pria tua yang tinggi itu tak tampak tegang sedikitpun. Ia hanya mengangkat gelasnya ke bibir dan tertawa. "Tidak akan, aku belum menghabiskan minumanku. Aku harus minum sampai puas hari ini!"

"Kita telah menandainya, Komandan," pria paruh baya tadi memberitahu Kaisar Api dengan hormat. "Menurut analisis kami, roh yang ia lepaskan saat melancarkan serangan tadi kemungkinan berkat sesuatu yang ia pahami setelah membaca kata-kata di depan Gedung ini.

"Ia pasti memiliki bakat yang langka!"

Kasiar Api menganggukkan kepalanya. Saat ia hendak menyampaikan perintah lebih lanjut, seorang pria lain dengan pakaian militer muncul di layar.

Ia tak terlalu tinggi, tetapi terlihat licik. Pria itu mengamati sasaran dengan cermat dan berkata acuh, "Peralatan seleksi ini bermasalah. Hasil dari seleksi babak ini tidak sah. Silahkan tunggu seleksi ulang!"

Pria tua yang tinggi tertawa terbahak-bahak. Kaisar Api juga melakukan hal yang sama. Namun, tawa mereka ini adalah bentuk dari kemarahan yang sudah mencapai titik tertinggi.

Tentu saja Luo Yunyang tak dapat mendengar tawa kedua pria ini. Ia mengepalkan tangannya dengan kencang saat ia bersiap-siap untuk mengulang babak pertama seleksi itu.

Ia dipenuhi dengan semangat saat meningkatkan kekuatannya menjadi 5 poin. Jika ia meningkatkannya lebih tinggi, ia takut akan menyebabkan masalah baginya. Ia masih terlalu lemah.

2.500 kilo merupakan jumlah yang cukup besar untuk membuat semua orang takjub!

Begitu ia mengacungkan tinjunya, pemahaman yang ia dapat dari kata-kata Markas Tentara Naga yang Bangkit kota Chang'an ikut ia lepaskan bersama dengan amarahnya. Ia menghantamkan pukulannya pada sasaran.

Kekuatannya tidak meningkat, tetapi Luo Yunyang merasakan sesuatu. Itu adalah sensasi yang bisa membelah makhluk hidup apapun.

Namun sayangnya, hasilnya itu dianggap tidak sah.