Mengontrol Benda

Kesatuan Langit Agung, Pasukan Penakluk Matahari, Militer Hutan Kerajaan…

Lu Qian tercengang melihat semua tentara berpangkat tinggi di hadapannya itu.

Sayang sekali, perhatian mereka tak tertuju pada Lu Qian, melainkan pada pemuda bodoh yang tadinya tak ingin ia temui lagi.

Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?

Kenyataan memang kejam. Banyak orang berjuang susah payah untuk mendapatkan posisi di pasukan itu, tetapi pemuda ini berhasil mendapatkan perhatian dari banyak orang dan membuat tentara-tentara ini memperebutkannya.

Jika saja hal ini terjadi sedikit lebih cepat, Lu Qian akan memperlakukannya lebih baik. Bahkan mungkin ia akan memintanya untuk menjadi kekasihnnya. Jika hal tersebut benar terjadi, Lu Qian akan mendapatkan promosi dan jenjang karirnya di Perusahaan Heaven Pass akan meningkat.

Dia hanya bisa menyalahkan penilaiannya yang buruk. Saat ia merencanakan cara untuk memikat hati Luo Yunyang dan memperbaiki kecanggungan ini, ia melihat sekelilingnya dengan sedih. Tak ada seorang pun yang memperhatikannya, seolah-olah ia tak ada di sana.

Zhu Yan terlihat tenang. Dari apa yang dilihatnya, sepertinya Luo Yunyang dapat melambung tinggi ke langit dengan satu lompatan saja.

Gu Qianqian berseri-seri saat menyaksikannya. Ia sangat bahagia untuk kekasihnya dan juga berharap yang terbaik untuk Luo Yunyang.

Lee Xiaoyong, yang sebelumnya melontarkan pernyataan sombong tanpa pikir panjang, sekarang terlihat sangat muram.

Pada awalnya, ia ingin terlihat seakan-akan dirinya telah berjasa besar karena telah memberikan kesempatan pada Luo Yunyang untuk bergabung ke dalam pasukannya.

Ia tak mengira rencananya ini akan gagal, dan sekarang ia dibiarkan menggantung. Jika Ji Tian dan yang lainnya tak berhasil mengajak Luo Yunyang untuk bergabung bersama mereka, itu bukanlah masalah besar bagi mereka. Namun, tidak demikian dengan Lee Xiaoyong. Membawa pulang Luo Yunyang adalah persoalan hidup dan mati baginya.

Sayang sekali ia tak memiliki kemampuan sebesar itu.

"Semua penawaran yang kalian berikan sangatlah menggiurkan. Saya sangat tersentuh. Namun, saya meminta waktu untuk mempertimbangkan kemanakah saya akan bergabung" Luo Yunyang berkata dengan serius.

"Baiklah, Adik Yunyang. Aku akan menunggumu di Militer Hutan Kerajaan. Sampai jumpa di sana!" Ji Tian tersenyum manis sambil melangkah pergi dengan anggun.

Pasukannya lainnya tertawa sembari berlalu pergi. Sama sekali tak ada tekanan bagi mereka untuk sukses merekrut Luo Yunyang.

Berbeda sekali dengan Lee Xiaoyong, yang tetap berdiri di tempatnya dan tak juga pergi. Saat pria gemuk perwakilan Kesatuan Langit Agung sudah pergi, Lee Xiaoyong dengan tulus berkata, "Murid Luo Yunyang, kau masih tercatat sebagai Tentara Naga yang Bangkit. Bergabunglah dengan kami dan kau akan menjadi elit tingkat C. Ahli bela diri tingkat elit akan mendapatkan pelayanan yang sangat bagus di Tentara Naga yang Bangkit.

"Kau bagian dari kami, Zhu Yan. Bagaimana mungkin kau hanya menonton tanpa daya ketika pasukan kita dikalahkan?

Lee Xiaoyong bertingkah seperti anak kecil yang sangat cerewet yang tak akan berhenti berbicara sampai berhasil mendapatkan keinginannya.

Luo Yunyang tak mengungkapkan apa yang ada di pikirannya, tetapi Zhu Yan menjawab secara blak-blakan, "Berkeliaran di sini dan bersikap menyebalkan tak akan membuatmu berhasil, Lee Xiaoyong. Luo Yunyang bebas untuk memutuskan dengan siapa ia ingin bergabung."

"Aku tahu, aku tahu. Jangan ragu untuk meminta apapun yang kau butuhkan, Luo Yunyang. Selama aku bisa memenuhi keinginanmu, aku akan mengupayakan hal tersebut."

"Hari sudah larut dan kami melalui hari yang sangat panjang, Tuan Lee. Anda harus membiarkan Adik Yunyang menenangkan diri dan merenungkannya sebelum membuat keputusan." Gu Qianqian kemudian menambahkan, "Anda tahu kalau pria yang tergesa-gesa tak akan bisa makan tahu panas. Bertindak tergesa-gesa tak akan membantu Anda memperoleh apa yang anda inginkan."

Kata-kata Gu Qianqian membuat Lee Xiaoyong terdiam.

Membiarkan Luo Yunyang mengambil keputusannya sekarang sangatlah sulit. Jika ia ingin membujuk anak muda, ia harus memikirkan cara lain.

"Jika kau membutuhkan sesuatu, jangan ragu untuk mengatakannya padaku. Aku… Aku akan membantumu, selama aku mampu. Bahkan jika aku tak mampu, aku akan tetap mengusahakan yang terbaik untuk membantumu," Lee Xiaoyong memohon sekali lagi sebelum akhirnya pergi.

Setelah kepergiannya, semuanya kembali tenang. Gu Qianqian tiba-tiba melihat ke arah Luo Yunyang seolah-olah ia melihat monster.

Lu Qian yang tadinya hendak pergi, telah duduk kembali dengan percaya diri, seakan-akan tidak ada yang terjadi.

"Kau memang pria sejati, Adik Yunyang. Aku mengagumimu, Kawan Kecil!" Gu Qianqian meninju lengan Luo Yunyang dengan main-main.

"Aku pikir kau harus mengambil kesempatan ini," dengan pelan Lu Qian menambahkan.

Ia hanya mengatakan ini untuk menebus sikapnya sebelumnya. Ia merasa sangat canggung saat sarannya tak mendapatkan jawaban.

Luo Yunyang tak terlalu memperhatikannya. Yang ia lakukan hanyalah bertanya pada Zhu Yan dengan serius, "Pasukan mana yang harus kupilih, Kakak Zhu?"

"Jangan bertanya padaku. Aku pun tak tahu. Walaupun jauh di lubuk hatiku aku berharap kau akan bergabung dengan Tentara Naga yang Bangkit, sebagai seorang kakak, aku pikir kau harus memilih penawaran yang terbaik. Masing-masing pasukan kurang lebih sama saja."

Zhu Yan mengusap wajahnya sebelum tersenyum. "Karena kini masalah yang menjengkelkan ini telah selesai, akhirnya aku bisa beristirahat. Kamarnya berada di atas, Yunyang. Kau dapat melakukan apapun yang kau mau."

Setelah mengatakan hal tersebut, ia membawa Gu Qianqian bersamanya. Keduanya pergi keluar bersama-sama.

"Pulanglah sendiri, Qing'er. Pasti mudah untuk mendapatkan taxi di tempat ini," kata Gu Qianqian pada Lu Qian setelah membayar.

Lu Qian membalas senyumannya. "Nikmatilah kencanmu, Kakak Qianqian. Jangan mengkhawatirkanku. Aku akan pulang sendiri."

Gu Qianqian melirik sekilas ke arah Luo Yunyang, tetapi akhirnya pergi dengan cepat bersama Zhu Yan. Saat melihat kelakuan mereka, Luo Yunyang bisa menebak kalau mereka memiliki rencana-rencana yang tak cocok untuk dilakukan anak-anak.

"Chang'an terkenal sebagai kota yang tak pernah tidur. Karena ini pertama kalinya kau ke sini, biarkan aku mengajakmu berkeliling." Lu Qian menatap Luo Yunyang dengan penuh harap.

Kota yang tak pernah tidur dan seorang gadis cantik adalah kombinasi yang sangat menarik.

"Terima kasih, tetapi aku sangat lelah. Aku akan beristirahat saja." Luo Yunyang bangkit dan menuju ke lantai atas Hotel Kemakmuran Kecil.

Ekspresi wajah Lu Qian berubah tak mengenakan. Ia ragu-ragu sejenak dan akhirnya pergi meninggalkan hotel.

Luo Yunyang tak merasa menyesal telah menolaknya. Lu Qian bukanlah orang yang bisa menghadapi cobaan dan kesengsaraan. Luo Yunyang tak tertarik untuk menjadi lebih dari sekadar berteman dengannya.

Dilihat dari segi penampilan, Luo Chang mungkin kalah dengannya, tapi… Sebenarnya, Luo Chang hanya kalah dari caranya berpakaian saja, hatinya jauh lebih baik.

Kamar hotel itu tidak besar. Hanya ada sebuah ranjang, lampu, dan meja di dalamnya.

Ini adalah pertama kalinya Luo Yunyang pergi jauh dari rumah. Ia membuka jendela kamarnya, melihat keluar, dan kemudian mengambil alat komunikasi yang diberikan oleh Ji Tian kepadanya.

Alat itu menyerupai arloji yang sangat bagus. Ketika ia mengetuknya, sebuah layar dengan sembilan kotak angka muncul.

Pada layar itu hanya ada satu kontak: Ji Tian,

Haruskah ia bergabung dengan Tentara Naga yang Bangkit, Kesatuan Langit Agung, atau…

Luo Yunyang ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya menyingkirkan masalah ini dari pikirannya. Kemudian, ia memikirkan serangan yang ia keluarkan hari itu.

Kemampuannya semakin meningkat. Ketika informasi yang dia dapatkan di Markas Besar Tentara Naga yang Bangkit menyatu di dalam kepalan tangannya, ia merasakan seperti adanya daya pendorong.

Kekuatannya tak meningkat, tetapi daya penghancurnya telah meningkat.

Pencerahan semacam ini sangat penting, namun jika Luo Yunyang mencoba melakukannya lagi, ia tak akan bisa. Ketika ia bergumam pada dirinya sendiri, ia melakukan formasi berdiri.

Ia belum berlatih sama sekali hari ini dan ia tak dapat melatih Jurus Kera-Naga di dalam kamar hotel. Yang bisa ia lakukan hanyalah bertahan pada posisi ini.

Saat Luo Yunyang bertahan dengan postur berdiri itu dengan tenang, ia merasakan otot-otot di tubuhnya perlahan berkontraksi.

15 menit, 30 menit, satu jam…

Suara dengung nyamuk menyadarkan Luo Yunyang yang memusatkan fokusnya pada proses latihannya. Ia menyadari lebih dari 10 nyamuk muncul di kamarnya.

Sebelumnya, ia pernah menggunakan Kecerdasannya untuk membunuh seekor nyamuk, sehingga sekarang saat Atribut Kecerdasannya telah bertambah cukup banyak, membunuh mereka akan sangat mudah.

Luo Yunyang tetap bertahan dengan posturnya sambil membuka alat pengatur atribut dan meningkatkan Atribut Kecerdasannya hingga 9.0.

Setelah ia selesai, segala sesuatu di sekelilingnya menjadi sangat jelas. Luo Yunyang dapat melihat adanya lebih dari 10 nyamuk dan sekitar 8 kecoak di dalam kamar itu.

Binatang-binatang ini adalah penghuni sebenarnya dari ruangan itu.

Nyamuk-nyamuk itu terus berdengung di sekelilingnya, tetapi saat Luo Yunyang menggunakan kekuatan Kecerdasannya, mereka tiba-tiba terkurung di sebuah area kecil.

Haruskah ia membunuh mereka?

Saat ia mempertimbangkannya, Luo Yunyang memutuskan untuk membawa nyamuk-nyamuk itu mendekat.

"Kemarilah!"

Begitu ia memikirkan hal ini, nyamuk-nyamuk itu terbang ke arahnya tanpa perlawanan.

Mereka mengepakkan sayangnya, tetapi sebesar apapun usahanya, mereka tak bisa kabur dari Luo Yunyang.

Ia dapat mengontrol mereka sepenuhnya!

Luo Yunyang merasa sangat puas saat melihat kepakan sayap nyamuk-nyamuk itu bergerak. Saat ia bergumam pada dirinya sendiri, sebuah tekanan ringan seakan membuat tubuh nyamuk tersebut hancur seketika.

Jika ia dapat mengontrol nyamuk, lalu bagaimana dengan kecoak?

Tak lama berselang, ia menyadari adanya seekor kecoak yang hendak melompat ke atas ranjangnya. Luo Yunyang menginginkannya untuk berhenti. Tiba-tiba, kecoak itu tampak terdiam di udara.

Walaupun kecoak jauh lebih besar dibandingkan nyamuk, ketika Luo Yunyang ingin memindahkannya, ia menyadari kalau hal tersebut tidaklah terlalu sulit.

Yang harus ia lakukan hanyalah memikirkannya dan kecoak tersebut berpindah dengan cepat ke arah yang ia mau.

Saat ia melihat kecoak itu meronta-ronta di bawah kendalinya, Luo Yunyang merasa bahwa ini tak menantang. Ia menggunakan pikirannya untuk mengirim kecoak tersebut ke kamar sebelah melalui Jendela.

Tetangganya sangat berisik! Mereka tak seharusnya berisik seperti ini saat malam hari.

Apakah kekuatan pikiran ini dapat digunakan untuk menangkap musuh?

Luo Yunyang, yang senang dengan pemikiran itu, berkonsentrasi pada Kekuatan Pikirannya untuk mencoba memindahkan sebuah kursi yang berada tak terlalu jauh dari jangkauannya.

Bruk! Kursi seberat 5 kilogram yang terbuat dari logam itu melayang sekitar setengah meter dari lantai dan kemudian terjatuh.

Setelah berhasil memindahkan kursi tersebut, Luo Yunyang merasakan kepalanya berdengung dan kelelahan mulai merasuki pikirannya.

Kursi itu terlalu berat!

Mengontrol manusia akan sangat tak masuk akal.

Jika ia tak dapat mengontrol seseorang, namun dapat mengontrol benda yang beratnya kurang dari 8 kilo, mungkinkah ia dapat mengontrol suatu benda untuk menyakiti orang lain, seperti pisau atau jarum?

Luo Yunyang ingin mencoba menguji teori tersebut. Ada banyak paku di hotel kumuh ini. Setelah beristirahat selama setengah jam, ia memusatkan pikiran kekuatannya pada sebuah paku dan membuatnya melayang ke dinding.

Pop!

Paku itu menancap di dinding!