Kelinci Putih Kecil

"Kalian berdua, berdiri!" Pria berwajah galak yang tampak bingung melihat si tua Tie terkalahkan itu memberi perintah sembari menghampiri sekelompok prajurit Tentara Naga yang Bangkit.

Prajurit Naga yang Bangkit merupakan sekelompok orang-orang sombong dengan harga diri tinggi yang menganggap penindasan dan pengeroyokan terhadap satu orang itu sebagai suatu hal yang memalukan, terutama jika menyangkut anak baru seperti Luo Yunyang!

Namun, ketika pria berwajah galak menatap mereka, kedua prajurit tersebut tanpa keraguan langsung menurutinya. Mereka bergegas menghampiri Luo Yunyang, satu orang menyerang dari depan dan lainnya dari belakang.

Empat pukulan dengan teknik yang sama mengarah ke Luo Yunyang.

Saat serangan yang bersamaan ini dilancarkan, Luo Yunyang merasakan tekanan dari segala arah. Serangan ini tiga kali lipat lebih ganas dari sebelumnya.

Ia bisa menghadapi satu prajurit, namun begitu perhatiannya teralihkan, prajurit yang satu lagi akan memukulnya.

Ia harus menghindar!

Luo Yunyang melihat celah pada serangan mereka dan bergerak ke tempat kosong tersebut tanpa keraguan.

Ia baru saja mengelak dari pukulan kedua pria itu, ketika salah satu dari mereka menarik tinjunya dan menendang ke arahnya. Sementara itu, pria lainnya terus melayangkan pukulannya.

Walaupun kedua gerakan itu sama cepatnya dengan gerakan yang sebelumnya, Luo Yunyang masih bisa melihat celah kosong di sela-selanya.

Kali ini, ia menggunakan jurus yang sebenarnya belum terlalu ia kuasai—Jurus Naga Ekor Badai,

Salah satu prajurit yang masih menyerang Luo Yunyang dengan tinjunya tak mengira Luo Yunyang akan melakukan serangan yang menggunakan kakinya itu.

Walaupun kekuatanya tak sebanding dengan kekuatan Luo Yunyang, ia memiliki lebih banyak pengalaman bertempur. Melihat kondisinya, prajurit itu memilih untuk melakukan gerakan Keledai Malas Berputar.

Gerakan tersebut sederhana, tetapi sangat efektif. Tendangan dengan kekuatan penuh yang dilepaskan oleh Luo Yunyang menghantam aspal. Cekungan seukuran mangkuk terbentuk di sana.

Saat ini, prajurit yang menyerang Luo Yunyang dari belakang telah mengenai tubuhnya. Tinju Luo Yunyang bertabrakan dengan kaki yang diayunkan prajurit itu.

Bang!

Ketika tinju dan kaki mereka bertemu, prajurit yang awalnya ingin melakukan serangan rendah, terdorong mundur tujuh langkah.

"Dua orang lagi!" Laki-laki yang kejam itu mengabaikan tata kramanya.

Ketika mendengar hal ini, Gu Qianqian merasa khawatir. Ia ingin mengatakan sesuatu untuk menghentikan kegilaan ini, tetapi Zhu Yan menahannya.

Koordinasi keempat prajurit itu sempurna. Walaupun mereka tak dapat mengalahkan Luo Yunyang dalam segi kekuatan, saat tinju mereka menyerang secara bersamaan, Luo Yunyang merasa seperti tertangkap dalam sebuah jaring.

Ia dapat merasakan adanya sebuah celah pada formasi itu, tetapi kecepatannya tak cukup baginya untuk menyerang balik.

Jika memaksakan diri untuk menyerang, ia bisa saja terluka.

Jika mereka adalah musuh, ini tak akan menjadi masalah yang besar, tetapi karena ini hanyalah sebuah latihan, jadi Luo Yunyang tak mau mengambil resiko.

Yang dapat dilakukannya hanyalah menghindar ke celah yang ia temukan.

Ia tak puas. Para prajurit yang menyerangnya juga merasa jengkel. Ketika Zhu Yan pertama kali membawa anak ini, mereka mengira mereka dapat memberi pelajaran kepada calon ahli bela diri elit ini.

Mereka tak menyangka kalau mereka tak dapat mengalahkannya. Walaupun keempat prajurit tersebut telah bekerja sama, mereka belum bisa mendaratkan pukulan telak pada pemuda ini.

Jika berita mengenai kejadian memalukan ini tersebar, mereka tak dapat menunjukan wajah mereka dimanapun.

10 menit, 20 menit, 30 menit berlalu…

Semakin lama Luo Yunyang bertarung, ia menjadi semakin lihai. Teknik yang pada awalnya kaku menjadi lebih dikuasainya. Kesulitan yang ia temukan di awal pertandingan menjadi lebih mudah untuk ditangani.

"Empat orang lagi!" Pria kejam itu terlihat terbakar oleh kegelisahan.

Ketika ia mengatakannya, Zhu Yan menjadi tak tenang. Ia menghampiri pria itu dan berkata "Pak, ia hanyalah anak-anak. Ini mungkin terlalu…"

"Oke! Aku tahu kapan harus berhenti!" Pria kejam itu menyela Zhu Yan dengan terus terang.

Saat keempat prajurit itu bergabung, tekanan yang dirasakan Luo Yunyang menjadi berlipat ganda. Walaupun pikirannya masih bisa mencari celah, saat ia menemukannya, beberapa dari mereka sudah memblokir jalannya.

Meskipun ia terus menghindar, Luo Yunyang masih menerima tiga pukulan. Pukulan-pukulan ini menimbulkan kemarahan di dalam hatinya.

"Lihat pukulanku ini!" Luo Yunyang berteriak sambil melompat ke udara. Ia menggunakan Jurus Naga Laut Dua Kepala dan mengarahkannya ke prajurit yang telah memukulnya.

Prajurit itu nampak tenang, tetapi setelah mendengar teriakan Luo Yunyang, ia terdiam sejenak. Meskipun hanya tertegun untuk beberapa saat, ketika ia bereaksi, pukulan Luo Yunyang sudah berada di hadapannya,

Sudah terlambat untuk menghindar sekarang!

Ketika Luo Yunyang berteriak dengan marah, gerakan para prajurit itu menjadi lamban untuk sejenak. Saat mereka kembali bereaksi, ada ekspresi ketakutan terlihat di wajah mereka.

Mereka seperti melihat harimau ganas yang turun dari gunung!

Itulah yang Gu Qianqian pikirkan saat melihat Luo Yunyang menyerang.

"Mengesankan! Anak ini hebat!" Pria kejam itu muncul seperti hantu di hadapan Luo Yunyang saat tinjunya hendak mendarat.

Tiba-tiba, ia mengangkat tangannya dan berusaha untuk menangkap pukulan Luo Yunyang.

Cengkeramannya tampak santai tetapi Luo Yunyang bisa merasakan perubahannya. Ia menyadari bahwa ia tak bisa mengelak lagi.

Begitu kepalan tangannya tertangkap, Luo Yunyang merasa seolah-olah tangannya terperangkap oleh penjepit besi. Bahkan untuk bergerak pun terlalu sulit.

Kekuatannya hampir mencapai 4.000 kilo, jadi siapapun yang dapat menangkap pukulannya itu adalah seorang guru bela diri!

Ahli bela diri sangat dihormati di Da Alliance, namun guru bela diri jauh lebih dihormati lagi. Bahkan orang-orang terkaya dan terkuat, dengan kekayaan bernilai jutaan, memperlakukan guru bela diri dengan rasa hormat yang tak tertandingi.

"Bagus, Nak. Sangat bagus. Tetapi kau masih belum memiliki pengalaman bertarung yang cukup. Karena kau sudah bergabung dengan Tentara Naga yang Bangkit, besok kau bisa melapor ke Regu Naga Hitam!"

Kata-kata pria kejam itu tak terbantahkan. Saat kalimat itu keluar dari mulutnya, ekspresi iri muncul di wajah beberapa prajurit.

Regu Naga Hitam merupakan regu terkuat di Tentara Naga yang Bangkit. Semua orang bermimpi untuk bisa menjadi anggota regu itu.

Bagaimana mungkin seseorang yang baru saja mengikuti seleksi Tentara Naga yang Bangkit langsung disetujui untuk bergabung dengan Regu Naga Hitam? Bagaimana mungkin mereka tak iri?

"Pak, aku rasa itu tak mungkin. Pemuda ini telah diterima di tingkat elit!" kata Zhu Yan pelan sambil menggaruk kepalanya.

Wajah pria kejam itu membeku. Ia tak menyangka tawaran baiknya akan ditolak begitu saja, tetapi sepertinya anak ini memiliki masa depan yang jauh lebih hebat daripada dirinya.

Ia akan bergabung dengan Tentara Naga yang Bangkit tingkat elit!

"Kesadaranmu dalam bertempur sangat mengesankan, Nak, namun teknikmu sudah ketinggalan jaman dan kau belum memiliki cukup pengalaman dalam pertempuran yang sesungguhnya." Pria kejam itu terdiam sesaat. "Akan sangat baik jika kau memilih satu teknik pertempuran yang cocok untukmu!"

Setelah selesai berbicara, ia menggelengkan kepalanya dan pergi secepat tombak.

Para prajurit menghembuskan nafas secara bersamaan. Sejak tadi mereka tak berani bernafas terlalu keras.

"Kau sangat hebat, Adik Kecil. Tak heran jika kau adalah yang terbaik dari yang terbaik. Aku tak akan ragu untuk memanggilmu "pak" suatu saat nanti," Tie Tua berkata dengan tulus.

Prajurit lainnya yang telah mengeroyok Luo Yunyang secara bersamaan juga melihat Luo Yunyang dengan ekspresi yang campur aduk.

Mereka mengetahui kemampuan mereka masing-masing. Walaupun ada delapan orang yang telah mengepung dan menyerangnya, mereka tetap tak bisa unggul. Jika bukan karena pelatih, mereka mungkin akan gagal sepenuhnya.

Namun mereka tak merasa iri pada Luo Yunyang. Mereka justru menghormatinya. Selama latihan itu, Luo Yunyang hanya bergantung pada kekuatannya sendiri.

Mereka akan menerima kekalahan itu dengan sepenuh hati.

"Adik Kecil Yunyang, aku akan menggunakan kesempatan ini untuk memanggilmu adik sebelum kau menjadi seorang atasan. Ha ha… Sekarang kami telah menerimamu sepenuhnya. Ayo kita pergi minum sepuasnya di Restoran Keluarga Feng!"

Luo Yunyang tak dapat menolak ajakan itu. Latihan sudah selesai, walaupun ia dikepung dan diserang secara bersamaan, ia telah mendapatkan banyak pengalaman dari latihan ini.

Ia masih menunggu keputusan Zhu Yan. Ia adalah orang yang paling akrab dengannya di antara semua orang ini.

Zhu Yan tak akan membohonginya.

"Ayo mari kita pergi." Zhu Yan menepuk bahu Luo Yunyang dan tersenyum. "Kau sebaiknya berhati-hati!"

Pada awalnya, Luo Yunyang merasa peringatan tersebut membingungkan, tetapi setelah mereka tiba di Restoran Keluarga Feng, ia mengerti apa yang dimaksud Zhu Yan.

"Semua pahlawan mulai dari dini, Adik Kecil Luo. Mari kita tapaki jalur persaudaraan ini bersama." Tie Tua memegang dua gelas yang penuh berisikan anggur.

Luo Yunyang telah mendengar tentang anggur ini sebelumnya. Ada sebuah kedai minuman di Kota Donglu, tetapi jarang dikunjungi oleh orang-orang.

"Ada apa, Adik Kecil Luo? Kenapa kau memandang rendah Tie Tua ini? Hanya karena aku kalah dalam pertandingan tadi, bukan berarti kau bisa memperlakukan aku seperti seorang bawahan! Kau tak bisa menolak untuk minum denganku!" Tie Tua tertawa terbahak-bahak saat melihat keraguan di wajah Luo Yunyang.

"Ha ha ha! Kau terlihat seperti pria dewasa, Adik Kecil Yunyang! Jangan bilang kau tak bisa minum anggur sedikitpun! Bersulang, Adik!"

Gu Qianqian adalah seorang wanita yang cerdas. Ia memperhatikan tingkah laku para prajurit itu dan menyadari kalau mereka mencoba untuk membuat Luo Yunyang mabuk.

Saat ia hendak berdiri dan menghentikan mereka, Zhu Yan melambaikan tangan ke arahnya. "Para prajurit ini telah menerima kekalahan mereka, tetapi satu orang mengalahkan delapan orang itu suatu hal yang memalukan. Biarkan mereka mendapatkan harga diri mereka kembali. Lagi pula ia adalah seorang lelaki. Mabuk sekali bukanlah masalah besar!"

Luo Yunyang melihat Tie tua dan menggumamkan sesuatu pada dirinya sendiri sebelum akhirnya mengambil gelas tersebut dan menenggaknya sekaligus. Sensasi terbakar langsung membanjiri pikirannya.

"Kau kuat minum ternyata. Ayo, minum satu lagi." Tie Tua senang saat melihat wajah Luo Yunyang memerah.

Luo Yunyang merasa sedikit tak nyaman. Tetapi, karena sekarang ia telah kembali normal, ia berpikir mungkin ini ada hubungannya dengan Kondisi Tubuhnya.

Kawan-kawannya ini sengaja bersikap kejam sehingga Luo Yunyang tak akan menyerah begitu saja.

Ia membuka alat pengatur atributnya dan meningkatkan Kondisinya pada poin 20. Kemudian, ia menghabiskan anggurnya dalam satu tegakan.

Tegukan anggur itu terasa seperti air saat memasuki perutnya. Tak ada sensasi yang berbeda.

Wajah Tie tua sudah memerah. Walaupun kondisinya cukup kuat, alkohol yang mereka minum ini istimewa.

"Dengar, Adik Kecil Yunyang. Kapanpun engkau membutuhkan bantuan di kemudian hari, datanglah ke markas dan carilah aku. Ha ha…"

Ketika mereka menyadari Tie Tua tak lagi sanggup minum, prajurit lainnya mengelilingi Luo Yunyang. Mereka telah menghabiskan bertahun-tahun bersama sehingga mereka sangat terkoordinasi dengan baik. Ini adalah hal yang biasa bagi mereka.

"Bersulang! Minumlah!" Cara 1!

"Saudara seperti kita memiliki ikatan yang dalam!" Cara 2!

"Jika kau menghormati yang lebih tua, kau harus menghabiskan ini!" Cara 3!

Zhu Yan dan Gu Qianqian terus mengawasi, tetapi yang mereka lihat adalah lebih dari 10 pria besar yang oleng. Bahkan beberapa dari mereka berlari ke kamar mandi untuk muntah. Sementara itu, Luo Yunyang terlihat seperti seekor kelinci kecil yang berdiri di sana dengan polosnya. Mereka berdua merasa sedikit bodoh saat menyaksikan kejadian itu.