Menyerang Telinga Seseorang dengan Kedua Tinju

"Bukankah kau sombong? Bukankah kau cepat? Mari kita lihat apakah kau bisa menghentikanku!" sebuah suara keras seperti petir terdengar saat seorang pemuda berbadan besar melangkah maju menuju jembatan sepanjang lima kilometer itu.

"Lei Qi, Lei Qi, Lei Qi!"

Serangkaian sorakan segera terdengar dari Militer Langit Tinggi. Bahkan ada beberapa orang yang mulai meneriakkan nama pemuda itu.

Pemuda itu merupakan ahli bela diri peringkat ketiga di antara Tujuh Pilar Langit Tinggi dan juga salah satu dari 10 Ahli Bela Diri Terbaik. Banyak orang yang menoleh untuk melihatnya saat ia melangkah maju.

Ketika Lei Qi berjalan maju, pria tua yang gemuk dari Militer Langit Tinggi tersenyum sekali lagi.

Ia memiliki keyakinan terhadap Lei Qi. Walaupun kecepatannya tak dapat dibandingkan dengan Luo Yunyang, kualitas terbaik dari Lei Qi adalah kekuatannya. Menyebrangi jembatan sepanjang lima kilometer bukanlah hal yang sulit untuknya.

Lei Qi menoleh dan melihat ke arah instruktur yang bertanggung jawab terhadap Militer Langit Tinggi kelas elit. Pandangannya penuh rasa tak senang.

Instruktur itu merasa terhina. Semua orang di Militer Langit Tinggi menganggap bahwa Tentara Naga yang Bangkit dan Raja Pendatang Baru mereka itu tak penting.

Seberapa bagus dasar kultivasi yang dimiliki oleh seseorang dengan latar belakang keluarga yang sederhana? Mereka tak menyangka bahwa Luo Yunyang bisa terbang begitu tinggi dengan sangat cepat!

Ia terlihat seperti dapat melompat ke kayangan hanya dengan satu kali lompatan saja.

Dari caranya mengalahkan Cuan Tianhou, tak peduli apapun yang mereka katakan, hal itu tak akan mengubah fakta bahwa Tujuh Pilar Langit Tinggi telah mengalami kekalahan.

"Jangan tunjukan rasa belas kasihan!" instruktur itu bergumam saat ia membalas tatapan Lei Qi.

Lei Qi mengangguk. Langkahnya tak cepat, tetapi saat ia berjalan, tanah di bawah kakinya mulai bergetar.

Mata Guan Wanli dipenuhi ketakutan saat melihat Lei Qi. Dulu saat ia hendak mengikuti seleksi Militer Langit Tinggi, ia bertemu dengan Lei Qi dan melihat kekuatannya yang sampai sekarang meninggalkan kesan mendalam di benak Guan Wanli.

"Kekuatan Lei Qi sekarang setidaknya 20.000 kilo!" kata Guan Wanli pada Sun Miaomiao. "Jika pemimpin kita melawan dengan menggunakan kecepatannya, ia pasti tak akan kesulitan. Namun, menghentikannya tidak akan mudah.

Sun Miaomiao memegang pedang panjangnya dengan kencang. Ia berasal dari sekte seni bela diri sehingga pengetahuannya mengenai keterampilan bela diri cukup luas.

Kekuatan dan kecepatan merupakan komponen yang penting dalam keterampilan bela diri, sehingga tak ada yang bisa menentukan yang mana yang lebih berguna. Pada keadaan normal, biasanya ahli bela diri tercepat yang lebih unggul.

Jika Lei Qi yang berjaga di jembatan lima kilometer tersebut, Luo Yunyang akan dengan mudah melewatinya. Namun, kali ini keadaannya terbalik.

Lei Qi seperti tank sedangkan Luo Yunyang seperti peluru. Walaupun satu peluru cukup cepat untuk menyerang tank, tapi akan sedikit sulit baginya untuk menghentikan langkah tank tersebut.

Walaupun hal itu yang dipikirkan Sun Miaomiao dalam hati, ia tak ingin mendengarkan Guan Wanli yang berdiri di sebelahnya. Mengapa rasanya Guan Wanli merasa senang dengan keadaan Luo Yunyang saat ini?

"Mari kita lihat bagaimana kau akan menghentikanku, Nak!" Lei Qi menunjuk ke arah Luo Yunyang saat berkata dengan dingin, "Aku tak akan berjalan dengan cepat sehingga kau memiliki cukup waktu untuk memikirkan cara untuk menghentikanku!"

Sikap percaya diri Lei Qi membuat banyak orang kesal. Luo Yunyang memperkirakan kekuatan Lei Qi dan menggumamkan sesuatu pada dirinya sendiri sebelum ia meningkatkan atribut kecepatannya hingga 35 poin.

Lei Qi baru saja selesai berbicara ketika ia merasakan sebuah hembusan angin. Dua bekas tamparan silang tiba-tiba muncul di wajahnya.

Ia melemparkan sebuah pukulan dengan mengandalkan instingnya, tetapi sayangnya, saat ia mencoba menyerang, bayangan kabur itu telah hilang sepenuhnya.

"Apakah kau tak punya nyali untuk melawanku sendiri, Nak?" Lei Qi merasa sangat tak senang. Ia baru saja berlagak dengan sangat percaya diri seakan akan menang, tetapi tiba-tiba mendapatkan tamparan di wajahnya.

Ia sudah seharusnya melepaskan amarahnya. Bagaimanapun juga, ia adalah ahli bela diri elit dari Militer Langit Tinggi. Namun, menerima pukulan semacam ini membuatnya sangat jengkel.

"Bunuh, bunuh, bunuh!" Lei Qi menggeram seperti orang gila. Namun, kecepatan Luo Yunyang jauh melampaui kecepatannya. Luo Yunyang menggunakan Tujuh Lompatan Monyet Siaga untuk menampar wajah Lei Qi sebanyak 20 kali dalam 1 detik.

"Cepat! Cepat!" Seseorang berteriak pada Lei Qi.

Lei Qi menjadi gila!

Ia awalnya berpikir saat ia melangkah maju, ia akan langsung berlari ke arah lawannya, membersihkan segala rintangan pada jalurnya, dan menyeberangi jembatan sepanjang lima kilometer itu.

Ia tak pernah menyangka bahwa pemuda tak tahu malu ini ternyata sangat gesit! Ahli bela diri ini membuatnya jengkel. Luo Yunyang sadar bahwa ia tak bisa bersaing dengannya dalam hal kekuatan, sehingga ia menyerang wajahnya.

Satu tamparan saja telah membuat Lei Qi marah, dua tamparan berhasil membuatnya geram, tetapi lebih dari 10 tamparan pada wajahnya benar-benar membuatnya murka!

Ia tahu bahwa terlepas dari apakah ia akan berhasil menyeberangi jembatan itu, nama baiknya telah tercoreng dan tersebar secara luas.

Hasil seperti ini tentu saja tak sesuai dengan apa yang ia inginkan.

"Bergegaslah! Terus maju ke depan sambil melindungi kepalamu dengan tanganmu!" sebuah suara dari jajaran Militer Langit Tinggi terdengar.

Orang yang berteriak adalah pemuda yang berusia sekitar 17 tahun. Ia jelas terlihat mirip prajurit dibandingkan dengan pemuda yang tenang.

Ia adalah Shi Haoyuan, pemuda yang menduduki peringkat kedua di Tujuh Pilar Langit Tinggi dan peringkat kedua pula di antara10 Ahli Bela Diri Terbaik.

Ketika mendengarnya, Lei Qi langsung merasa tenang dan dengan cepat mengangkat lengan untuk menutupi wajahnya dan mengayun-ayunkannya. Kemudian, ia bergegas maju seperti banteng yang sedang mengamuk.

Berhasil menahan seseorang dengan peringkat ketiga di Tujuh Pilar Langit Tinggi hingga seperti ini adalah pencapaian yang sangat luar biasa. Beberapa orang memasang senyum tipis pada wajahnya saat melihat Raja Elang. Selama ini mereka tak menganggap Tentara Naga yang Bangkit cukup hebat, tetapi kejadian kali ini membuat mereka berpikir untuk bersatu dengan Tentara Naga yang Bangkit dan mengeluarkan Militer Langit Tinggi dari pikiran mereka.

Meskipun mereka merupakan yang terbaik di antara tiga pasukan terbaik, mereka seharusnya tak diperbolehkan untuk menindas orang lain semena-mena.

"Lei Qi! Sebenarnya, gerakan yang paling aku kuasai bukanlah Tujuh Lompatan Monyet Siaga, tetapi serangkaian teknik bernama Mahkluk Surgawi Kehilangan Pakaian. Apakah kau yakin ingin terus melindungi wajahmu?" Suara Luo Yunyang yang tenang terdengar hingga ke seberang danau besar yang tenteram.

Lei Qi yang sedang berlari seperti banteng tiba-tiba menghentikan langkahnya dan terdiam di tempat dengan linglung.

"Tak tahu malu!" seseorang berteriak.

Beberapa ahli bela diri lainnya dari Militer Langit Tinggi mulai berteriak menghinanya. Siapakah Luo Yunyang ini? Berani-beraninya ia mengancam Lei Qi!

Ancaman semacam ini memang paling berbahaya. Tangan Lei Qi dapat melindungi wajahnya, tetapi jika ia memfokuskan diri pada wajahnya saja, apa yang akan terjadi selanjutnya?

"Sungguh anak yang tak bermoral!" seorang perwira militer yang tampak berusia sekitar 40 tahun berkomentar sambil tersenyum.

Wanita yang terlihat muda untuk usianya itu adalah komandan dari Kesatuan Phoenix Menari. Setelah mengatakan hal itu, ia melihat Raja Elang dan berkata, "Sepertinya kalian benar-benar mengetahui cara untuk membina ahli bela diri muda, Elang Tua."

Ekspresi Raja Elang menjadi sedikit canggung ketika mendengar hal ini. Dia selalu menyukai keterusterangan. Jika ia tak bisa menerima sesuatu, maka ia akan menyelesaikannya dengan bertarung. Namun, Luo Yunyang si bajingan ini berperilaku sangat…

Sebenarnya, perilakunya yang sangat menyegarkan itu membuatnya merasa seolah-olah ia telah melampiaskan semua rasa frustasinya!