Cincin Penggabungan Tak Terhitung

Sementara itu di Aula Raksasa Pusat di Alam Meru, Master Jalur Pembantaian sedang duduk di singgasananya dengan mengenakan jubah berwarna merah darah. Senyuman tipis tersungging di wajahnya.

Siapa pun yang melihatnya bisa menebak bahwa Master Jalur Pembantaian Berdarah sedang dalam suasana hati yang baik.

Di sekitar aula utama, duduk pula sepuluh penguasa lain yang mengenakan jubah dengan warna yang berbeda-beda. Mereka mewakili otoritas tertinggi di Jalur Pembantaian Berdarah.

"Ha ha ha! Menyenangkan sekali!" tawa Master Jalur Pembantaian Berdarah itu benar-benar langka sehingga membuat orang yang mendengarkannya bergidik ngeri.