tidak ada jejaknya sama sekali. dicari diatas bukit pun tidak ketemu. 'ki Sentani kemana?' tanya Juki dalam hati. di carinya dalam hutan disekitar goa. hasilnya tetap kosong. baik jejak kakinya maupun bau badannya. hilang tak berjejak. kemarin kehilangan kakaknya Minto sekarang gurunya ki Sentani.
"kadang apa yang aku takutkan terjadi." ucap Juki mencoba bersabar menghadapi kenyataan ini.
sudah seminggu sejak kepergian ki Sentani. Juki tetap latihan seperti sebelum ki Sentani pergi. pagi berburu makanan terus berlatih hanya pukulan kedepan. sore hari mengisi air kolamnya.
badanya sudah berubah berotot meskipun tidak sebesar ototnya Minto. biasanya mengisi air butuh waktu yang lama sekarang tidak selama biasanya karena lebih kuat mengangkat timba dan cepat mengisi.
dimalam hari Juki menyiapkan ikan bakar buat mengganjal perutnya. ada buah pisang dan ikan masih dibakar oleh Juki. terlihat dari jauh beberapa orang mengawasi goa Juki.
"kesempatan yang bagus. hanya ada anak kecil dan beberapa makanan." ujar si pengintip berkata kepada temanya.
"kau dari atas goa. kau ke sebelah kanan dan aku kekiri goa." ucap sang ketua menyuruh anak buahnya bergerak.
mereka mulai menyebar ke sekeliling goa melihat situasi. dirasa aman mereka mulai mendekati goa. dilemparkan batu mengenai semak diluar goa. seolah olah ada hewan yang berjalan disana. Juki diam tak perduli hanya fokus makan untuk memenuhi perutnya yang kelaparan.
mereka bersiap menyerga Juki. dilemparkan lagi batuk ke semak depan goa. "grusak..." bunyi batu melewati rerumputan. tak dihiraukan oleh Juki yang tetap mengisi perutnya.
"kau turun dan pergi kedepan goa, menyamarlah sebagai orang yang minta makan" suruh sang ketua kepada anggotanya yang berada diatas goa.
anak buah itu terus melompat. "brugh.. " bunyi saat dirinya jatuh.
"arghh. tolong saya kaki saya keseleo." menangis sang anak buah tadi.
"bagus seperti itu yang lebih keras lagi." suruh sang ketua yang tidak mengetahui kalau anak buahnya sedang kesakitan. keseleo.
Juki tak memperdulikan suara orang minta tolong, hanya makan dan makan. sungguh kelaparan jika tak ada ki Sentani. habis satu tundun pisan dan dua ikan bakar. untuk usia tujuh tahun makannya seperti remaja.
Juki keluar mencari angin didalam goa penuh asap bakar hasil bakar ikan. Juki mendengar ada suara tangis minta tolong. mereka melompat menyergap Juki. dari sisi kanan dan kiri.
Juki terkejut, tak sengaja tanganya menghalau penyergapnya. tubuh Juki hanya merespon keterkejutannya. tangannya langsung berisi tenaga dalam yang keluar seketika.
"klek" tulang rahang keduanya berbunyi. "aghh" erangan mereka.
Juki lari kedalam hutan, emosi menguasainya. kenangan akan penyergapan dihutan saat mau pindah ke penampungan. ketakutan.
"ha.. ha.. ha.. " nafas Juki terengah-engah. dia melarikan diri jauh kedalam hutan. menggigil ketakutan. menangis.
"Minto, ki Sentani, dimana kalian".rengek Juki berjalan terhuyung kecapean. " hoooegh" Juki memuntahkan semua makanan yang baru dimakannya. matanya berkunang. lemas.
Juki bersandar dibawah pohon ditengah hutan. mulai mengatur nafasnya. ketenangan mulai merasuk kedalam hatinya. rasa capek, lemas dan sakit. Juki tertidur.
sebelum mentari mulai menghangatkan bumi. Juki sudah terbangun dalam dinginya pagi. kelaparan. badanya masih sakit dan lemas tapi perutnya tetap bersenandung ria. meminta jatah untuk diisi. berjalan menyusuri hutan lebat. Juki hanya melihat buah jambu liar. dipetik nya beberapa buah sebagian dimakan sisanya disimpan buat nanti.
terus berjalan tanpa tujuan. Juki berhenti saat dilihatnya banyak mayat sisa peperangan. hampir seluruh dataran dipenuhi mayat, darah dan raungan prajurit yang terluka.
"tolong saya"
"air.. air"
"argh" suara para prajurit yang hidup menuju ke kematian mereka.
Juki berusaha menolong para prajurit yang masih bernafas. mencarikan air. berlari melihat apa yang bisa dia kerjakan untuk menolong. 5 orang diselamatkan Juki dan dibawah ke dalam hutan. ada yang tangannya terpotong, dadanya mengangah terkena sabetan golok sungguh bukan pemandangan yang indah.
tiga orang kemudian mati tak sempat tertolong. yang dua masih hidup karena memang lukanya tak seberapa parah. Juki sibuk mencari air dan bahan makanan yang tertinggal di medan perang. hasilnya cuma senjata, mayat, dan kuda.