Pencuri Terhebat (2)

Sebuah mobil polisi berwarna putih dan dominasi sedikit hitam datang di depan pintu Bank yang sudah di kendalikan situasinya oleh beberapa polis setempat yang sudah terlebih dahulu datang.

Seseorang pria dengan wajah gelap keluar dari mobil polisi dengan membawa atmosfer dingin di sekelilingnya. Pria tersebut berpakaian memakai setelan kaos biasa yang di dikenakan dengan jaket jeans yang terlihat keren dan celana panjang seperti celana olahraga dikenakan olehnya digabungkan dengan sepatu slip on shoes berwarna coklat kehitaman. Pria tersebut melihat sekeliling dan mengamati sekitarnya. Lalu seseorang yang berada di belakang nya berkata.

"Tidak ada jejak apa pun selain energi Iblis disini Tuan."

Pria dibelakang berbicara dengan hormat seperti seseorang pelayan yang sangat taat pada seseorang. Tapi Pria yang mengenakan jaket kulit tersebut tetap diam dan hanya mengamati sekeliling nya saja, lalu ia perlahan masuk kedalam bank.

DI dalam bank Ia hanya melihat sekeliling ruangan. Tanpa bergerak sedikitpun ia perlahan berbicara. "Siapa yang bertanggung jawab atas insiden ini?"

"Menurut Rahmat, itu adalah si Pencuri Terhebat yang melarikan diri 2 tahun lalu."

"..."

"Begitu ya."

"Iya, tuan."

Pelayan tersebut pun meninggalkan si pria dengan jaket jeans dalam diam. Pria jaket jeans hanya terus menatap sekitar dengan wajah gelap.

'Si Pencuri Terhebat ya.' Ia bergumam dalam pikirannya sendiri. Menurut data, si Pencuri Terhebat telah di tangkap atas kasus besar 4 tahun yang lalu dan akhirnya melarikan diri 2 tahun setelah ia ditangkap. Menurut laporan yang ia terima si Pencuri Terhebat tersebut melarikan diri dengan cara menyamar sebagai penjaga sipir penjara yang ia kenal kepribadiannya selama 2 tahun tersebut dan berhasil lolos tanpa di curigai.

Setelah penyelidikan setahun penuh lah hasil tersebut terungkap bahwa ia ternyata menyamar dan pengejaran atas pelarian sudah terlambat. Dan yang bertanggung jawab atas insiden tersebut sang pengawas penjara di hukum dan penjaga sipir juga menghilang tanpa jejak. Sebelumnya mereka merasa bahwa Pencuri tersebut di bantu oleh pihak luar dan ternyata sepertinya tidak, mengingat sekarang di sini ada energi iblis.

"Jadi ia ternyata kabur dengan bantuan kontraktor nya ya?" Pria jaket hanya bergumam sendiri tanpa ada yang memperhatikan.

Pria jaket berbalik dan meninggalkan bank dan menemui pelayannya.

"Cari tahu ini energi iblis dari iblis apa dan tingkatan nya, jika ternyata itu milik iblis orang lain yang sengaja membuat onar dalam kekacauan segera ambil tindakan dan bawa ia bertemu denganku. Dan jika benar itu adalah milik si pencuri potong tangannya dan bawa dia ke R3." Pria jaket memerintahkan dengan wajah dingin dan gelap.

"Baik tuan!" Dan dengan begitu pelayan tersebut menghilang dengan cepat tanpa meninggalkan jejak.

"Kau akan segera tertangkap lagi Pencuri Terhebat." Ia melanjutkan dengan senyum yang menakutkan di wajahnya.

***

Rahmat berada di tengah tengah kekacauan ini hanya bisa melihat para petugas menyelidiki ruangan di dalam brankas, dengan tenang. Banyak yang berada di pikirannya termasuk bagaimana jejak iblis ini berada disini tanpa meninggalkan satupun keberadaan bentuk fisik.

"Baal bahkan tidak bisa mengetahui ini Iblis apa. Sepertinya ini iblis yang dalam tingkatan berbeda dari Baal. Jika menang begitu ini terlalu sulit untuk di hadapi." Ia berbicara dengan dirinya sendiri dan orang di sekitar nya pun hanya bisa melihatnya dengan ekspresi bingung.

Tiba tiba seseorang menyentuh pundaknya di tengah pikirannya yang tenang. Ia terkejut bahwa ada yang bisa menghampirinya tanpa bisa bisa di rasakan kehadirannya. Ia pun berbalik dan hanya menemukan seseorang dengan memegang tongkat dan kelihatan tua dengan wajah asia.

Rahmat tahu siapa pria tua ini, Dia adalah seorang pelayan dari orang yang dengan kekuatan yang tinggi hingga tidak ada yang berhasil mendekatinya bahkan untuk sesaat. Pria tua itu hanya menatap Rahmat dengan diam dan tenang yang dengan menatapnya dengan ekspresi bingung di wajahnya.

"Aku ingin bertemu dengan anda, Rahmat." Pria tua itu akhirnya berbicara dan memecah kesunyian antara mereka berdua.

"Ohh, ternyata pria tua Obe, ada apa bertemu dengan saya yang tengah sibuk di kekacauan ini." Rahmat menyambutnya dengan pura pura terkejut.

"Saya bahkan tidak bisa menyadari kehadiran anda dalam menghampiri saya dan tiba tiba ingin berbicara dengan saya di tengah kekacauan ini, Tuan Obe?" Ungkap Rahmat dengan ekspresi tidak senang di wajahnya.

Obe sia pelayan hanya bisa tersenyum mendengar keluhan Rahmat.

"Saya di sini atas perintah tuan saya. Dan saya ingin bertemu dengan anda untuk membicarakan energi iblis ini, Rahmat." Obe berbicara dengan senyum di wajahnya.

Rahmat diam sebentar lalu melanjutkan."Hmm... Kalau begitu berbicara lah!" Rahmat berkata dengan nada memerintahkan.

Obe awalnya tidak senang dengan nada tersebut tapi ia tetap menunjukkan senyum di wajahnya.

"Pelayan tua ini dapat perintah dari atasannya untuk menyelidiki energi iblis siapa ini. Dan untuk berjaga jaga saya ingin mendengarkan pendapat Tuan Rahmat atas energi iblis ini, bolehkah saya?"

Rahmat mendengarkan dengan seksama dan mengangguk dengan senyuman di wajahnya.

"Tuan Obe yang terhormat, apakah anda tahu saya siapa? Saya adalah Rahmat yang bisa menemukan orang ini dalam hitungan jam, tapi sepertinya untuk menemukan jejak energi ini... Hah. Itu sangat menyulitkan bahkan dengan kemampuan kontraktor saya yang kuat bahkan jika itu adalah tuan Obe itu mungkin akan sulit bukan tidak bisa." Rahmat menjelaskan pendapatnya dengan ekspresi kecewa di wajahnya.

Apa yang di bicarakan Rahmat memang terbukti benar adanya. Ia tidak sanggup menemukan siapa di balik energi iblis ini. Karena sang Baal yang terhormat, Iblis kontraktor nya saja tidak sanggup melakukannya.

Obe hanya mendengarkan dengan ekspresi acuh tak acuh dan senyum di wajahnya menghilang dengan segera menunjukkan kembali senyuman lagi, tapi itu adalah senyuman yang sama sekali berbeda. Itu adalah senyuman yang mengungkapkan kegembiraan, yang tidak diketahui kegembiraan apa yang ia rasakan.

Rahmat tidak melewatkan perubahan dalam ekspresi pria tua Obe ini. Dia segera menyadari bahwa pria tua ini yang sudah lama tidak mengeluarkan kekuatannya, segera perlahan mengeluarkan kekuatannya sedikit demi sedikit sehingga orang bisa yang berada dalam ruangan bersama mereka tidak menyadarinya. Rahmat pun membuat ekspresi khawatir di wajah nya. Rahmat tidak mengetahui dari mana ekspresi khawatir nya berada, namun Ia yakin satu hal bahwa pria tua ini dengan sengaja mengeluarkan kekuatannya hanya untuk menutupi apa yang akan dia lalukan setelahnya. Maka dari itu ia menyaksikan dengan seksama apa yang akan di lakukan pria tua ini di dalam ruangan.

Tiba tiba cahaya berwarna ungu keluar dari dari salah satu laci harta yang ada dalam brankas besar ini. Itu adalah asal dari energi iblis yang dari tadi di periksa Rahmat namun ia tidak tahu dari mana asalnya.

Pria tua Obe hanya mengeluarkan sedikit kekuatannya dan segera ia menemukan asal dari energi iblis yang di tinggalkan dari sejak lama. Obe hanya mengungkapkan dengan ekspresi nya bahwa Ia bergembira. Obe mempunyai kekuatan melacak yang ia dapat dari kontraktor nya. Dengan tenang Ia menghampiri tempat cahaya ungu itu berasal dan segera menyadari bahwa di situ terdapat sebuah batu yang tampaknya hanya berupa batu biasa. Tapi segera ia menyadari bahwa itu bukan batu biasa, itu adalah batu jiwa. Batu jiwa adalah sebuah perantara untuk membuat kontak dengan para manusia dari para Dewa,Iblis, dan juga Monster.

Rahmat juga menyadari itu batu apa, dan segera menghubungi seseorang dengan telepon nya. Itu adalah telepon yang sama sekali berbeda dari telepon yang ia gunakan dalam menerima panggilan yang tidak terhitung jumlahnya dari orang orang. Itu adalah telpon khusus yang di buat dengan sihir.

"Tuan, ada hal yang lebih besar dari pada pencurian sepertinya." Rahmat segera melaporkan dengan seseorang dari ujung telepon. dan segera menutup panggilan nya kembali.

Obe memperhatikan Rahmat membuat panggilan. Ia tahu Rahmat memanggil siapa dari ujung telepon nya, tapi ia tetap diam dan kembali segera memperhatikan Batu Jiwa tersebut. Lalu ia berbicara dengan Rahmat yang telah menyelesaikan panggilannya.

"Rahmat, Aku akan segera menyita ini,bolehkah?" Obe bertanya dengan nada lembut tapi Rahmat tahu itu apa, itu adalah sebuah nada yang terdengar kejam menurut nya. Tapi ia tidak bisa memberi seseorang memegang bukti penting begitu saja.

"Mohon maaf kan saya Tuan Obe. Itu adalah bukti penting, meskipun kita menemukan nya dengan bantuan anda itu tetapi hak kami untuk menyelidiki." Rahmat segera tersenyum dan mengeluarkan tekanan yang kuat dari kekuatan Iblis nya.

Obe hanya menyaksikan ini dengan tersenyum.