Alaric dan Nicolae (2)

Melihat wajah Alaric yang sedih, Aleksis hampir memeluknya, tetapi ia segera sadar bahwa banyak orang yang memperhatikan mereka dan masih belum mendapatkan penjelasan tentang apa yang terjadi. Ia harus dapat menahan diri.

Ia juga melihat sepintas bagaimana wajah Nicolae yang memperhatikan ke arah mereka dengan bingung. Pria itu sangat baik hati dan tidak memaksakan diri untuk mendekat saat Lauriel minta tidak diganggu, walaupun ia adalah calon suami Aleksis. Dengan sabar ia berdiri di sudut bersama Vega yang ada dalam rangkulannya.

"Lukanya sudah diobati. Besok kau sudah bisa berjalan seperti semula," kata Lauriel kemudian.

"Terima kasih, Paman," kata Aleksis.

"Terima kasih," Alaric juga mengangguk. Ia masih belum dapat memanggil Lauriel ayah.

Sekarang saat yang dinanti-nantikan itu tiba. Saat kebenaran.