Pindah ke Maple Residence (1)

Xi Xiaye tertunduk setelah menatap matanya. "Bukankah kau harus berangkat kerja? Sudah hampir waktunya rapat pagi. Ah Mo dapat mengantarkanku kembali ke apartemen untuk mengambil barang-barang nanti."

Matahari mulai meninggi, jadi dia sadar ini sudah bukan lagi pagi-pagi buta.

Yuchen menyisir rambut Xiaye yang berantakan dengan perlahan dengan jemarinya. "Sudah kutunda semua agenda hari ini menjadi besok. Kita bereskan dulu semuanya hari ini. Pakai mantelmu. Kita akan pergi jika tidak ada masalah lagi di pemeriksaan akhir."

Diambilnya mantel yang diletakkannya di kursi dan menutup tubuh Xiaye.

Xi Xiaye tidak dapat berdebat lagi dan mengangguk saja.

Banyak orang di rumah sakit di pagi hari. Sudah hampir siang saat pemeriksaan telah selesai.

Usai makan siang, dokter pun datang dan mengatakan bahwa Xi Xiaye sudah boleh pulang.

"Hati-hati agar lukau jangan sampai kena air, ingat untuk memakai obat dengan teratur. Beristirahatlah dua minggu lagi dan kau akan sehat. Ingat juga untuk tidak berolahraga ekstrim agar lukanya tidak terbuka," saran dokter seraya menutup rekaman medisnya.

"Aku mengerti. Terima kasih!" Xi Xiaye berterima kasih dengan suara berat.

"Kalau begitu ayo kembali ke Maple Residence." Mu Yuchen mengangguk sesaat pada dokter dengan pandangan tertuju pada Xi Xiaye. Ah Mo yang sudah menyelesaikan administrasi pun telah kembali ke ruangan.

Dengan perlahan Xi Xiaye beranjak dari tempat tidurnya. "Cepat sekali kau mengurusnya!"

"Mmm, sudah bisa jalan sendiri?"

Mu Yuchen membereskan obat-obatan di meja dan menatapnya.

Xi Xiaye mengangguk. "Aku baik-baik saja."

Ah Mo dengan cepat menghampiri untuk membantu Mu Yuchen membereskan semuanya. "Tuan, sebaiknya Direktur Xi dipegang. Biar saya yang bereskan ini."

Ditaruhnya semuanya ke dalam tas secepat mungkin.

Cuaca di luar bagus sekali. Hangatnya matahari menyapa mereka begitu keluar dari rumah sakit. Xi Xiaye hampir tidak bisa membuka matanya. Dia berkedip saat terpapar sinar matahari, dan tiba-tiba dirasakannya kekelaman dalam pikirannya mulai sirna.

Setelah beberapa saat, Ah Mo membawa kendaraannya dan menepi di sebelah mereka.

"Masuklah."

Mu Yuchen membukakan pintu mobil dan memberi tanda Xi Xiaye untuk masuk sementara dia menatap sekitar dengan kosong.

Mobil berlalu dalam ramainya jalan dan dengan cepat menuju Maple Residence.

Di sana, Nona Wang menerima telepon dari Ah Mo dan memberitahukan bahwa Tuan sedang membawa Sang Nyonya pulang, jadi dia bekerja sepanjang pagi. Tidak hanya membawakan banyak pakaian dan sepatu, bahkan dia menghias taman. Semua itu semata hanya untuk Xiaye.

Mobil pun memasuki area Vila Grand Waves dan setelah melewati beberapa jalan mereka berhenti di depan Maple Residence.

"Tuan dan Direk…Nyonya…sudah pulang!"

Mu Yuchen keluar dari mobil dan mengulurkan tangannya untuk Xi Xiaye yang masih di mobil.

Xi Xiaye terpana. Dia tetap diam selagi melihat tangan itu terulur di depannya. Kemudian ditaruhnya tangannya yang dingin itu padanya dan Yuchen menariknya keluar. Tangan yang dingin itu seolah perlahan menjadi hangat kembali saat mereka berpegangan.

Pintu depan dengan perlahan dibuka. Nona Wang dan tiga pelayan berdiri berbaris di hadapannya. Mereka dengan hormat membungkuk dan menyambut mereka saat melihat Mu Yuchen dan Xi Xiaye. "Halo, Tuan. Halo, Nyonya. Nyonya, selamat datang di Maple Residence!"

Mereka memberikan jalan menunjukkan jalur semen yang lurus dan bersih itu ke pintu masuk vila. Terlihat sama seperti terakhir kali dilihat Xiaye. Namun ada yang sedikit berbeda kali ini. Mawar yang mekar ditata di sepanjang lampu jalan sebagaimana dengan untaian renda bunga yang wangi yang lembut. Dia juga mendengar alunan musik yang tenang diiringi rintik air.

Xi Xiaye melihat ke arah musik berasal dan melihat air mancur musikal tersembunyi di balik rumput, bersenandung dengan merdu bak angin sejuk. Juga wangi yang bertebaran di udara.

Hati Xi Xiaye tersentuh melihat raut wajah Nona Wang dan tim nya. Dia pergi ke salah satu lampu jalan setelah berpikir beberapa saat dan memetik sekuntum mawar, mengendusnya. Dia tersenyum dan melambaikan mawar itu sambil memandang pria di hadapannya ini.

"Terima kasih sambutannya ini, Tuan Mu!"

Mu Yuchen hanya mengangkat alis dan menghampirinya. "Senang kau menyukainya. Mereka sudah lama menyiapkan semua ini. Ayo kita masuk. Di sini dingin."

Xi Xiaye mengangguk sebelum tersenyum pada Nona Wang dan timnya dengan penuh rasa terima kasih, dan mereka membalasnya dengan senyuman lebar.

Mengikuti Mu Yuchen, Xi Xiaye pergi ke ruang tamu dan duduk di sofa.Nona Wang menyajikannya air minum.

Mu Yuchen mengambil segelas dan menyerahkannya pada Xi Xiaye.

"Jangan khawatir, Nyonya. Kami akan berhati-hati dengan lukau. Baju dan yang lainnya sudah kami siapkan. Silakan katakan saja jika membutuhkan sesuatu atau kekurangan sesuatu."

Nona Wang tersenyum dengan ramahnya. Mereka tinggal di sebuah apartemen dekat area Vila Grand Waves, cukup mudah untuk mereka jika dibutuhkan.

Tuan Yuchen adalah seorang yang menyukai ketenangan. Dia tidak menginginkan siapapun mondar-mandir di properti pribadinya itu, jadi mereka tidak akan mampir kecuali jadwal pembersihan mingguan atau disaat Tuan membutuhkan mereka.

Xi Xiaye mengangguk, "Mmm, terima kasih, Nona Wang."

"Sama-sama, Nyonya. Tuan, kami akan kembali sekarang jika semuanya sudah beres. Silakan hubungi kami jika ada yang dibutuhkan."

Nona Wang dengan cepat beranjak begitu Mu Yuchen mengangguk.

Suasana vila pun sepi. Pasangan baru itu baru saja duduk di sana dengan tenang dan tidak seorang pun berkata apa-apa, namun situasinya tidak canggung. Malahan terasa begitu damai.

"Aku mau kembali ke apartemenku nanti. Barang-barangku dan berkas perusahaan masih di sana, " ujar Xi Xiaye selagi Sang Pria berbaring di sofa dan dengan tenang membaca majalah.