Keputusan (1)

Kamar rawat pun sontak begitu senyap. Begitu senyapnya hingga seolah hening itu tampak tak mampu digambarkan siapapun. Raut wajah Xi Xinyi tampak pucat dan tegang akan tatapan kecewa sang suami.

Han Yifeng dalam tatapannya seolah menangkap semua tanggapan istrinya. Cukup lama, hingga dia pun melanjutkan, "Dengan ini aku sudah mengatur dan memeriksa semuanya di antara kita, dari awal hingga saat ini. Kuakui kita memang menghabiskan banyak waktu bersama dengan bahagia, namun, Xinyi, perjalanan kita ke depannya masih sangat panjang. Aku sendiri masih harus bercermin dan berorientasi kembali akan hubungan kita setelah semua yang terjadi ini." 

"Yifeng, sudahlah. Tidak usah kau lanjutkan…"

Seolah mengerti apa yang hendak dikatakannya, Xi Xinyi pun memeluk lengan Han Yifeng dengan panik. Hendak menutup mulut sang suami, menghindarinya melanjutkan ratapannya itu.